Nadya Hutagalung mendadak ramai diperbincangkan warga Twitter. Namanya menjadi trending pada Selasa (21/3) pagi usai kabar sang anak yang memilih gender netral kembali jadi perhatian.
Diketahui, putri Nadya Hutagalung itu bahkan mengubah namanya yang semula Nyla menjadi Alex. Keputusannya untuk menjadi non-biner sudah dipikirkan matang-matang oleh putri Nadya sejak usia 14 tahun, tepatnya pada tahun 2022 lalu. Sayangnya, hal ini tentu menuai pro kontra dari masyarakat. Terlebih ketika putri Nadya memilih nama Alex yang terkesan maskulin, namun ia mengklaim dirinya bergender netral.
Beberapa hari yang lalu, Nadya Hutagalung sempat membagikan potretnya bersama sang anak di laman Instagram. Nadya menceritakan pengalaman perdana anaknya yang naik pesawat sendirian. Banyak hal yang dilakukan Nadya dan Alex, lebih tepatnya mereka banyak mengobrol dari hati ke hati.
“Cintaku yang manis melakukan penerbangan solo pertamanya beberapa hari yang lalu. Menjelang perjalanannya, kami tidur bersama setiap malam dengan berpelukan satu sama lain. Alex akan menjadi begitu puitis dan sentimental setiap malam sebelum kami tertidur dan saya harus melakukan semua yang saya bisa untuk menahan air mata saya sementara air matanya mengalir dengan bebas,” ungkap Nadya Hutagalung.
Nadya mengatakan jika dirinya dan sang anak menjadi lebih dekat selama pandemi COVID-19. Meski berat melepas sang buah hati pergi ke suatu tempat sendiri, namun Nadya merasa jika memang ini sudah waktunya.
“Saya tahu bahwa jarak akan baik untuk semua orang. Sudah waktunya bagi kita masing-masing untuk tumbuh sedikit dengan cara kita sendiri, dengan cara kita sendiri, di ruang kita sendiri. Saya pasti akan melewatkan yang ini!!” tuturnya.
Di unggahan terbarunya yang dibagikan ke Instagram Story, Nadya sempat menghubungi anaknya. Ia curhat kepada anaknya bahwa akhir-akhir ini dirinya seringkali menangis.
“Saya baru saja memberi tahu Alex 2 menit yang lalu di telepon saya dengannya bahwa saya telah menangis hampir setiap hari dan itu baik-baik saja. Saya perlu membiarkan air mata mengalir dan itu adalah hal yang baik,” jelas Nadya lebih lanjut.
Nadya menangis usai teringat dengan satu kutipan yang dibacanya. Membahas tentang bahwasanya anak membutuhkan sosok ibu yang bahagia dalam hidupnya. Bagaimana seorang ibu bisa nyaman mengekspresikan emosinya kepada anak, serta bagaimana cara mengatasinya.
Nantinya hal itu akan menjadi contoh yang baik bagi anak. Dan Nadya Hutagalung berusaha melakukan hal tersebut di saat dirinya tengah terpisah jarak dengan anaknya.