Petani Durian Kecewa, Aset BUM-Nag Dikuasai Wali Nagari

Petani
Petani durian di Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar mengeluhkan freezer milik BUM-Nag dipakai wali nagari untuk bisnis pribadi.

Salah seorang petani setempat yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan, praktek mencari keuntungan pribadi itu sudah dilakukan selama 3 tahun terakhir. Padahal, mesin pendingin dibeli melalui dana nagari.

“Ya, benar. Ada kesewenang-wenangan di situ. Padahal itu aset nagari,” ungkapnya di Painan, Selasa 16 Februari 2020.

Ia menjelaskan, aset BUM-Nag yang dipakai wali nagari berupa 5 unit freezer dan 10 unit kulkas. Untuk freezer, 3 unit dibeli dengan uang BUM-Nag tahun anggaran 2017 dan sisanya melalui bantuan pemerintah daerah.

Padahal, pembelian freezer dan kulkas itu dibeli guna meningkatkan harga jual durian masyarakat. Dengan diolah melalui mesin pendingin, secara otomatis harga durian milik petani menjadi meningkat.

Karena itu, masyarakat petani durian meminta pemerintah daerah dan aparat hukum segera mengaudit keuangan BUM-Nag di Kenagarian Teratak Tempatih.

“Kami sangat berharap. Idealnya saat musim durian ini, masyarakat dan BUM-Nag dapat pemasukan dengan adanya freezer dan kulkas itu,” terang dia.

Menurutnya, potensi durian ekonomi durian Kenagarian Teratak Tempatih mencapai Rp 10 miliar per tahun. Bahkan, jika dikelola dengan baik seperti freezer dan kulkas, misalnya, bisa menjadi lebih.

Secara terpisah, Anggota DPRD Pesisir Selatan, Daskom meminta agar Inspektorat segera mengaudit aset BUM-Nag yang ada di daerah itu. Jangan sampai keuangan negara dipakai untuk keuntungan pribadi.

“Saya di Komisi I nanti akan minta pemerintah daerah melakukan audit terkait keuangan dan aset BUM-Nag,” tutup Politisi PDIP Dapil I Pessel itu.

Sementara, Wali Nagari Teratak Tempatih, Zaimal Yunis ketika dihubungi wartawan tidak menjawab. Bahkan, ketika didatangi ke kantornya, pelayanan publik di kenagarian itu sudah tutup pada pukul 14.00 WIB.(Kay)

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments