Sebanyak empat ekor ternak sapi di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat positif terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) setelah keluarnya hasil pemeriksaan dari Balai Veteriner Bukittinggi.
Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh Rida Ananda di Payakumbuh, Selasa (17/5), membenarkan empat ekor sapi yang dinyatakan positif PMK berada di satu lokasi dan di kandang yang sama yakni di Kelurahan Balai Jariang, Kecamatan Payakumbuh Timur.
“Jadi kita sudah meminta kepada Kadis Pertanian untuk mengisolasi empat sapi yang telah dinyatakan positif PMK ini,” kata Rida saat meninjau langsung ke salah satu kandang sapi di Kecamatan Payakumbuh Utara.
Ia menuturkan bahwa Pemkot Payakumbuh melalui Dinas Pertanian akan terus melakukan pengecekan secara bergulir ke kandang-kandang sapi milik masyarakat.
“Jadi dengan kondisi ini kita mengajak seluruh peternak untuk bisa berhati-hati dan bersama-sama mencegah penularan PMK ini,” paparnya.
Salah satunya, sambung Rida masyarakat harus terus menjaga kebersihan kandang dengan melakukan penyemprotan kandang menggunakan disenfektan.
“Khusus untuk toke-toke kita juga minta untuk tidak banyak kontak dengan sapi-sapi karena penyebarannya itu sangat cepat. Semoga tidak ada lagi penambahan kasus positif PMK di Kota Payakumbuh,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Payakumbuh Depi Sastra mengatakan setelah melakukan pelacakan dua dari empat sapi yang terjangkit PMK berasal dari Pasar Ternak Palangki di Kabupaten Sijunjung.
“Jadi dua ekor sapi ini dibeli oleh peternak di Pasar Ternak Palangki. Makanya untuk saat ini kita juga sudah menutup pasar ternak kita,” tuturnya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan isolasi untuk empat sapi yang positif PMK tersebut dan akan dilakukan pengecekan serta tindakan setiap harinya.
“Untuk sapi-sapi lainnya yang belum positif PMK kita juga akan Kita akan memberikan vitamin, obat-obatan dan melakukan pembersihan kandang dengan penyemprotan disinfektan,” pungkasnya. (Kay)