Akibat luapan air sungai, Rumah warga Pekon Laay Kecamatan Karya Penggawa, Pesisir Barat, dilanda banjir. Bencana itu mengakibatkan sejumlah rumah rusak dan terancam roboh. Banjir itu juga turut menghancurkan talud di pinggir sungai. Kamis (30/6).
Salah satu warga, Istiqomah, menyampaikan banjir itu setelah hujan deras sejak 27 Juni 2022. Akibatnya bagian belakang rumahnya ambrol dan baru diketahui pada Rabu dini hari.
“Selama hujan kami gak tidur. Tapi, kondisi keluarganya tetap aman karena bagian ambrol ditahan balok besar. Jadi kami tetap menempati rumah,” papar Istiqomah.
Kerusakan juga dialami rumah milik Iwan yang tepat berada di samping kediaman Istiqomah. Rumah Iwan mengalami kerusakan lebih parah. Kerusakan ada di bagian dapur hingga tidak bisa ditempati lagi hingga sejumlah perabotan dapur milik Iwan hanyut terbawa arus.
“Kami di sini sejak 2018 dan baru sekarang terjadi banjir yang merusak rumah,” jelasnya.
Warga sekitar, Johan Samsi (52) tahun, mengaku banjir Way Laay sering terjadi saat musim hujan. Banjir membuat tanah pemukiman warga di pinggir sungai terus tergerus. Bahkan pondasi kaki jembatan Way Laay turut rusak. Dia berharap pemerintah dapat segera membantu membangun talud penahan banjir.
“Ada 13 rumah di pinggir Way Laay. Rumah kami terus bergeser akibat tanahnya tergerus air. Rumah saya sudah geser dua meter,” papar Johan.
Camat Karya Penggawa, Wike Wijayanti, menerangkan pihaknya segera berkoordinasi dengan pihak terkait agar talud dapat terbangun di daerah itu. Pembangunan talud patut menjadi prioritas guna mencegah dan mengatasi kerusakan akibat banjir tidak meluas.
“Kami mengimbau warga di sekitar sungai dan pantai selalu waspada terutama saat cuaca ekstrem,” pungkasnya. (Kay)