Kegiatan proses belajar mengajar dilakukan di tenda darurat akibat terdampak gempa bumi di Pasaman Barat, Sumatera Barat.
“Saat bulan Ramadhan, kami sudah mulai melakukan proses belajar mengajar di tenda darurat karena bangunan sekolah rusak akibat gempa 6,1 magnitudo,” terang Kepala Sekolah Dasar Negeri 21 Pasaman Dafri, Jumat (8/4).
Dafri menuturkan, tenda darurat itu didirikan di halaman sekolah yang rusak akibat gempa. Meskipun di tenda darurat, semangat murid SD itu cukup tinggi.
“Tingkat kehadiran murid pasca gempa mencapai 95 persen dari 187 jumlah murid yang ada. Mudah-mudahan semangat murid kian bertambah,” jelasnya.
Dia melanjutkan, untuk Ramadhan ini, murid masuk sekolah pukul 08.00 WIB sampai 09.30 WIB dengan materi belajar tatap muka seperti biasa dan pukul 09.30 WIB sampai 12.00 WIB dilanjutkan dengan pesantren Ramadhan.
“Pesantren Ramadhan khusus untuk murid kelas tiga sampai kelas enam. Untuk murid kelas satu dan dua pulang pukul 09.30 WIB,” ujar Dafri.
Data sementara pada 4 April 2022 dari Satuan Tugas Penanggulangan Bencana gempa yang melanda Pasaman Barat mengakibatkan kerusakan pada pemukiman 4.716 unit dengan rusak ringan 2.206 unit, rusak sedang 1.089 unit dan rusak berat 1.418 unit.
Fasilitas pendidikan 131 unit dengan rusak sedang 97, rusak ringan 17 dan rusak berat 17 unit. Fasilitas kesehatan 17 unit dengan rusak sedang 8 unit, rusak sedang empat unit dan rusak berat lima unit. (Kay)