The Sacred Riana 2: Bloody Mary adalah Film besutan sutradara Billy Christian di produksi oleh Nant Entertainment bekerjasama dengan Trilogy Magic Factory.
Menurut Ninin Musa selaku Co Produser film The Sacred Riana 2: Bloody Mary ini merupakan ide original dari sang sutradara.
“Sebenarnya The Sacred Riana 2 ini idenya original dari Billy tentang ceritanya si Bloody Mary ini. Tapi pada saat kita pilih kasih ide cerita ini, yang kita takutin adalah semuanya keserap sama Riana. Karena Riana sudah terlihat terlalu ikonik. Kita juga butuh pemain-pemain yang punya karakter kuat,” kata Ninin Musa selaku Co Produser saat dijumpai di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Kamis (21/7/22).
Film The Sacred Riana 1: Beginning yang dirilis tahun 2019 mendapat respon positif dari fans hingga negara Malaysia, nah akhirnya kita produksi The Sacred Riana 2 ini dan akan tayang di 4 Negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei dan Singapore,”kata Ninin.
Diakui Billy Billy Christian bahwa tantangan dalam membuat film The Sacred Riana 2 salah satunya adalah membangun komunikasi dengan Riana yang pendiam dan cenderung bersikap misterius.
“Sebenarnya memang paling challenging itu nge-direct Riana ya. Karena Riana di behind the scene The Sacred Riana 2, dia masih in character. Artinya saya harus mengarahkan Riana as Riana. Jadi dengan komunikasi khas Riana. Dibantu juga dengan tim Trilogy,” kata Billy
“Tapi buatku ini sebuah tantangan untuk nge-direct dengan cara yang agak beda di The Sacred Riana 2,”tambah Billy.
The Sacred Riana adalah magician Indonesia yang terkenal dengan karakternya yang misterius dan pendiam. Ternyata, sosok tersebut tak hanya dia tunjukkan di panggung atau di depan kamera. Saat di belakang panggung Riana mempertahankan karakter misteriusnya.
“Kami ngomongnya bagaimana ini? Riana ngangguk nggak? Riana kalau lapar bilang nggak? Karena secara produksi kan kita harus memastikan dia oke,” ungkap Ninin.
“Sekali ada cerita saya. Jadi Riana saat ini set-nya beda scene. Jadi Riana harus pakai sepatu yang beda. Dia nggak mau ngomong. Padahal asistennya sebelah dia. Dia cuma ngelihatin asistennya yang lagi ngomong sama saya. Saya ngelihat ke Riana, kok dia nggak ngomong-ngomong. Jadi dia cuma ngelihatin, asistennya nengok, Riana cuma nunjuk sepatunya. Asistennya langsung tahu kalau sepatunya harus ganti. Saya bilang dalam hati ‘Ya Allah, tega banget’,” sambungnya.
Kendati demikian, Riana pun mengaku tak lelah untuk menjaga karakternya tetap misterius, pendiam, dan tanpa ekspresi. Sebab, karakter tersebut adalah memang karakter Riana.
“Saya tidak merasa lelah selama proses syuting. Biak on-cam maupun off-cam ataupun break. Karena apa yang saya tampilkan adalah memang karakter saya,” tutur Riana
Dibandingkan dengan film pertama, film kedua ini menghadirkan lebih banyak karakter. Elina Joerg, Shenina Cinnamon, Sharon Sahertian hingga aktris senior Rowiena Umboh ikut memperkuat barisan pemain. Di film kedua ini, pemilihan karakter pemain yang lebih beragam juga untuk memperluas universe Riana yang sudah dibangun di film pertama, sesuai dengan visi Sutradara dan Hananto selaku Produser.
Lokasi syuting film ini hampir secara keseluruhan diambil di benteng Van Der Wijck di Jawa Tengah. Sisa adegan lainnya juga diambil di daerah sekitar Kebumen, Jawa Tengah. Film ini membutuhkan 18 hari proses syuting, dan ditutup bertepatan dengan keberangkatan Riana
Film yang di bintangi oleh The Sacred Riana, Brooklyn Alif Rea, Eline Joerg, Sharon Sahertian, Shenina Cinnamon, Helena Kamga, Anindhita Asmarani, Aramando Jordy, Rowiena Umboh, Caroline Fattari, Aura Kasih, Prabu Revolusi, Citra Prima, Ciara Nadine Brosnan, Aisyah Aqilah dan Jessiana Pariston ini akan tayang mulai tanggal 28 Juli 2022 di seluruh bioskop Tanah Air dan 3 Negara lainnya. (EH).
Sinopsis:
Riana mencoba beradaptasi dengan kehidupan barunya sejak berpisah dengan Riani. Riani adalah satu-satunya teman yang dia miliki, berwujud boneka. Mereka terpisah di akhir film pertama. Meski hidupnya kini terasa lebih normal, Riana tetap merasa kehilangan. Ada kepingan besar dalam hidupnya yang hilang.
Pada suatu hari, Riana melihat berita tentang sebuah asrama perempuan bernama Elodia. Disana, ada boneka mirip Riani tertangkap kamera. Tanpa pikir panjang, Riana pun meminta kepada kedua orang tuanya untuk dapat pindah sekolah ke Elodia. Permintaan Riana tersebut dipenuhi oleh kedua orang tuanya yang berharap Riana dapat mendapatkan suasana berbeda untuk memulai hidup yang baru.