Dampak dari perubahan kontroversial dalam persyaratan privasi WhatsApp membuat aplikasi Signal dan Telegram menjadi aplikasi yang paling diuntungkan.
Akibat tenggelamnya WhatsApp, membuat Telegram melaju kencang bahkan melampaui 500 juta pengguna aktif secara global.
Menghadapi kondisi WhatsApp yang ditinggal penggunanya, Signal pun mencari lebih banyak staf untuk upaya meningkatkan layanan dan infrastruktur pendukung layanannya.
Pengguna aplikasi ini sangat kecewa karena diharuskan untuk berbagi data mereka dengan Facebook dan Instagram.
Brian Acton, yang ikut mendirikan WhatsApp sebelum menjualnya ke Facebook dan kemudian mendirikan Signal Foundation, menolak memberikan data yang setara untuk Signal tetapi mengatakan bahwa ekspansi dalam beberapa hari terakhir bersifat “vertikal”.
“Kami telah melihat pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam seminggu terakhir,” ujar Acton dalam sebuah keterangan dikutip dari Reuters, Minggu (17/1/2021).
“Dapat dikatakan bahwa karena rekor pertumbuhan ini, kami menjadi lebih tertarik untuk menemukan orang-orang berbakat,” jelasnya.
Dia juga mengungkapkan Signal sedang bekerja untuk meningkatkan fungsi obrolan video dan grupnya, memungkinkannya bersaing lebih baik dengan WA, Microsoft Teams, dan aplikasi konferensi lainnya yang telah menjadi penting untuk kehidupan sehari-hari selama setahun terakhir.
Signal telah diunduh oleh 17,8 juta pengguna selama tujuh hari terakhir, naik 62 kali lipat dari minggu sebelumnya, menurut data dari Sensor Tower.
Sementara WhatsApp diunduh oleh 10,6 juta pengguna selama periode yang sama, terdapat penurunan sekitar 17%.