Alat fitnes rumahan menjadi pilihan bagi orang-orang yang mager atau tidak sempat datang ke pusat kebugaran. Memang sih, beberapa alat harganya tidak murah. Namun, jika ingin melatih bagian tubuh tertentu atau melakukan gerakan yang lebih bervariasi, alat-alat ini adalah investasi yang sempurna.
Setiap orang punya tujuan yang ingin dicapai saat berolahraga, mulai dari menjaga kebugaran, menurunkan berat badan, hingga membentuk otot. Nah, pergi ke pusat kebugaran (gym) dan mencoba berbagai alat fitnes di sana adalah cara paling efektif untuk mencapai tujuan ini.
Sayangnya, tidak semua orang bisa meluangkan waktu untuk datang ke gym, contohnya ibu rumah tangga yang tidak bisa meninggalkan buah hatinya di rumah. Namun, ini bukan penghalang untuk tetap berolahraga, karena kamu bisa kok mencoba alat fitnes rumahan.
Jenis-Jenis Alat Fitnes Rumahan
Tidak semua alat fitnes rumahan harus kamu miliki, ya. Apalagi kalau kamu baru mulai latihan fisik di rumah. Pelajari dulu kegunaan setiap alat, jangan hanya tergiur influencer yang berseliweran di media sosial. Alih-alih latihan fisik setiap hari, alat fitnes rumahan akan terbengkalai karena kamu tidak tahu cara memakainya.
Nah, agar tidak bingung saat membeli, simak jenis alat fitnes rumahan dan kegunaannya berikut ini:
1. Dumbbell
Sekilas, bentuk dumbbell mirip dengan barbell, ya. Hanya saja, dumbbell memiliki ukuran yang lebih kecil dari barbell. Bobotnya bervariasi, mulai dari yang sangat ringan, yaitu 1 kg, sampai yang terberat mencapai 40 kg. Inilah kenapa dumbbell cocok untuk pemula yang baru memulai latihan angkat beban.
Meski kecil, alat fitnes rumahan ini bisa membantumu membentuk otot lengan dan bahu, lho. Bahkan, latihan dumbbell juga diketahui berkontribusi pada kesehatan jantung dan pembakaran lemak tubuh.
2. Kettlebell
Kalau ingin melatih kekuatan otot yang menopang panggul, tulang belakang, bokong, punggung, pinggul, dan perut, kettlebell menjadi alat fitnes rumahan yang harus kamu punya, nih. Bentuknya menyerupai bola yang memiliki pegangan, dengan bobot 2–20 kg.
Selain otot core, variasi latihan, seperti squat atau shoulder press, dengan kettlebell juga membantumu mengecangkan otot lengan, bahu, dada, paha belakang, dan paha depan, serta melatih keseimbangan tubuh.
3. Resistance band
Resistance band adalah alat fitnes rumahan yang bentuknya menyerupai tali dengan tingkat elastisitas yang bervariasi. Alat ini bertujuan untuk melatih kekuatan otot. Makin rendah elastisitasnya, makin sulit karet tersebut diregangkan sehingga memaksa otot tubuhmu untuk bekerja lebih keras.
Makanya, resistance band tidak hanya menguatkan, tetapi juga melatih ketahanan otot. Banyak variasi gerakan dari alat ini. Salah satu yang populer adalah melingkarkan karet di bagian bawah kaki. Setelah dilingkarkan, langkahkan kakimu ke samping kanan atau kiri sambil squat.
4. Skipping rope
Jika ingin alat fitnes rumahan yang harganya terjangkau, tetapi mampu memberi hasil maksimal untuk kesehatan jantung dan kekuatan otot, skipping rope jawabannya.
Bahkan, bila dilakukan secara rutin, olahraga lompat tali ini juga bisa membakar kalori yang memudahkanmu untuk menurunkan berat badan.
5. Foam roller
Setelah melakukan latihan fisik, otot sering kali terasa kaku dan pegal. Nah, untuk melemaskan otot-otot yang kaku ini, kamu bisa menggunakan foam roller yang berupa gulungan busa empuk dengan permukaan tidak rata.
Cara pakainya cukup mudah. Kamu hanya perlu menekan otot yang kaku menggunakan foam roller dengan gerakan memutar ke depan dan ke belakang sampai otot-otot tersebut kembali rileks.
6. Pull up bar
Untuk menguatkan otot bahu, lengan, dan punggung, kamu bisa melakukan pull up. Alat fitnes rumahan yang bisa kamu manfaatkan untuk gerakan tersebut adalah pull up bar.
Meski hanya berupa palang tunggal, pull up bar yang dijual di toko olahraga umumnya sudah cukup kuat untuk menahan bobot tubuhmu dan mudah untuk dilepas-pasang di dinding atau kusen pintu rumah.
7. Ab roller
Sesuai namanya, alat fitnes rumahan ini memiliki bentuk berupa roda berputar dengan pegangan di kedua sisinya.
Ab roller bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot perut serta melatih otot bahu, lengan, dan punggung atas. Bagi yang ingin membentuk otot perut, cobain latihan dengan ab roller, ya.
8. Sepeda statis
Ingin olahraga yang lebih efektif dan efisien dalam membakar kalori serta lemak tubuh? Kamu bisa mempertimbangkan sepeda statis sebagai alat fitnes rumahan, nih.
Walau harganya tidak semurah semua alat fitness di atas, sepeda statis cenderung lebih aman untuk persendian di tungkai dan kaki dibandingkan beberapa peralatan lain. Tidak hanya itu, latihan dengan sepeda statis juga baik untuk memperkuat jantung, paru-paru, dan otot, khususnya otot-otot di tubuh bagian bawah.
9. Treadmill
Berjalan atau berlari di atas treadmill menjadi salah satu cara terbaik untuk menurunkan berat badan. Soalnya, latihan intensitas ringan dengan menggunakan alat ini selama 1 jam saja sudah bisa membakar sekitar 300 kalori. Tidak hanya itu, alat fitnes rumahan ini juga efektif untuk membakar lemak tubuh.
10. Elliptical machine
Kendati termasuk jenis olahraga low impact, latihan dengan elliptical machine bisa berdampak positif bagi kebugaran tubuh secara keseluruhan, termasuk meningkatkan stamina dan memperkuat otot tubuh bagian atas dan bawah.
Kalau diperhatikan, alat fitnes rumahan ini tampak seperti gabungan antara treadmill dan sepeda statis, ya. Fungsinya pun mirip di antaranya membakar kalori dan lemak tubuh serta meningkatkan keseimbangan tubuh.
Namun, alat ini punya keunggulan dibandingkan alat fitnes rumahan lainnya, yaitu dapat digunakan untuk memperkuat otot dan sendi setelah cedera.
Itulah beberapa alat fitnes rumahan yang bisa kamu pertimbangkan untuk latihan fisik. Untuk pemula, pilihlah alat-alat sederhana terlebih dahulu sambil mengeksplorasi berbagai gerakan yang berdampak positif bagi kebugaran tubuh.
Perlu diingat, olahraga terbaik adalah olahraga yang dilakukan secara konsisten. Apa pun alat fitnes rumahan yang kamu gunakan, semuanya mampu memberi hasil maksimal jika digunakan setidaknya 150–300 menit per minggu untuk olahraga intensitas sedang, dan 75–150 menit per minggu untuk olahraga intensitas tinggi.
Apabila kamu ingin memanfaatkan alat fitnes rumahan sesuai dengan kondisi kesehatanmu, jangan ragu konsultasi ke dokter ya, apalagi kalau kamu baru saja pulih dari cedera atau sedang menderita penyakit tertentu, seperti gangguan jantung dan paru-paru.