Dalam kasus tertentu, janin tidak berkembang saat kehamilan. Ciri-ciri janin tidak berkembang bisa beragam, seperti detak jantung janin tidak terdeteksi dan pendarahan pada vagina secara tiba-tiba.
Janin tidak berkembang atau yang juga disebut kehamilan anembrionik, terjadi ketika embrio awal tidak pernah berkembang atau berhenti berkembang, diserap, dan meninggalkan kantung kehamilan (ovum) yang kosong. Penyebab kehamilan tidak berkembang sering kali tidak diketahui, tapi kemungkinan karena kelainan kromosom pada sel telur yang telah dibuahi.
Kondisi ini biasanya terjadi di awal kehamilan, bahkan terkadang sebelum kamu mengetahui bahwa sedang hamil. Lantas, seperti apa ciri-ciri janin tidak berkembang?
Ciri-ciri Janin Tidak Berkembang yang Perlu Dikenali
Gejala awal kehamilan bisa berbagai macam, seperti nyeri payudara, mual, dan muntah. Namun, ketika embrio berhenti tumbuh dan kadar hormon menurun, gejala kehamilan mereda. Pada titik ini, kram perut ringan atau bercak darah mungkin terjadi. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) merupakan salah satu cara untuk mengetahui janin tidak berkembang.
Berikut ini ciri-ciri janin tidak berkembang yang perlu diketahui:
- Kram
Janin yang tidak berkembang menyebabkan kram perut yang hebat. Meski gejala ini sering terjadi di awal kehamilan, sebaiknya jangan mengabaikan kram perut saat kehamilan. Terutama jika kram tidak kunjung hilang dan sering muncul.
- Pendarahan secara tiba-tiba
Ciri-ciri janin yang tidak berkembang berikutnya yaitu munculnya pendarahan pada vagina secara tiba-tiba. Jika kamu mengalami gejala ini dan khawatir janin tidak berkembang, sebaiknya segera kunjungi dokter kandungan.
- Detak jantung janin tidak terdeteksi
Umumnya detak jantung janin dapat didengar dan dilihat melalui USG setelah usia kandungan 10 minggu kehamilan. Namun, jika detak jantung janin tidak terdengar, maka dapat mengindikasikan kehamilan tidak berkembang dengan baik.
Janin yang berkembang normal memiliki detak jantung sekitar 120 hingga 160 detak per menit. Namun, detak jantung janin yang tidak terdengar bisa dikarenakan posisinya dalam perut atau letak plasenta yang menghalangi pemeriksaan.
- Kadar hCG menurun
Kadar hormon kehamilan human chorionic gonadotropin (hCG) akan meningkat saat hamil. Namun, jika kadarnya menurun selama 8 hingga 10 minggu pertama kehamilan, maka itu menunjukkan jaringan trofoblas mati dan dapat mengindikasikan kehamilan ektopik, atau janin dalam rahim tidak berkembang (tidak dapat hidup).
Apabila level hCG secara tiba-tiba turun saat usia kehamilan dua bulan, sebaiknya ibu perlu waspada. Sebab ada kemungkinan janin tidak berkembang dengan baik.
- Intrauterine growth restriction (IUGR)
Ciri-ciri janin tidak berkembang selanjutnya yaitu adanya kondisi IUGR. Kondisi IUGR terjadi ketika janin di dalam rahim berukuran lebih kecil dari seharusnya yang sesuai dengan usia kehamilan. Ada berbagai faktor yang mengakibatkan IUGR, misalnya kondisi plasenta, genetik, kesehatan ibu hamil, hingga infeksi yang dibawa ibu.
- Ketubah pecah dini
Umumnya ketubah pecah menandakan bahwa waktu persalinan sudah dekat. Namun, jika ketuban pecah dini di usia kandungan yang belum cukup bulan, maka bisa jadi ciri-ciri janin tidak berkembang. Ketuban pecah merupakan reaksi tubuh yang menunjukkan apabila perkembangan janin terhenti. Jika ini terjadi di awal kehamilan maka dapat diartikan bahwa janin yang tidak berkembang.