Maag adalah penyakit yang terjadi ketika ada rasa nyeri pada lambung dan ulu hati yang terjadi karena asam lambung yang naik. Maag bisa terjadi saat puasa dan ada beberapa cara bisa diterapkan untuk mencegahnya.
Maag adalah penyakit yang sudah tidak asing lagi. Penyakit mag atau dispepsia menggambarkan rasa nyeri pada lambung dan ulu hati yang seseorang rasakan. Hal ini terjadi karena asam lambung yang bersentuhan dengan lapisan mukosa sehingga menyebabkan iritasi.
Maag bisa terjadi karena beberapa sebab, salah satunya adalah pola makan yang abnormal atau tidak sehat. Ketika puasa, mag dapat kambuh karena jenis konsumsi makanan atau waktu makan. Simak berbagai tips agar kamu terhindar dari sakit mag saat puasa berikut ini!
Gejala yang Terjadi pada Saat Mag
Untuk mengetahui apakah kamu mengalami mag atau tidak, kamu bisa mengecek apakah terdapat gejala-gejala seperti berikut.
- Mual dan muntah.
- Rasa asam di mulut.
- Nyeri ulu hati dan dada.
- Rasa panas pada perut dan dada.
- Perut terasa kembung.
- Sering bersendawa.
Cara Menghindari Mag Saat Puasa
Makanan yang kamu konsumsi ketika sahur dan berbuka bisa berdampak pada terjadinya mag. Sebab itu, berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk meminimalisir terjadinya mag saat puasa:
- Tidak melewatkan sahur
Sahur adalah waktu yang sangat penting untuk memastikan kesehatan tubuh tetap baik selama puasa. Lakukan sahur setiap kamu akan berpuasa agar asam lambung tidak naik dan menyebabkan maag.
Selain itu, makanan yang kamu konsumsi pada saat sahur juga harus bernutrisi agar bisa membantu pencernaan. Kamu bisa mencari tahu lebih banyak tentang Jenis Makanan yang Wajib Ada di Menu Sahur.
- Berbuka puasa tepat waktu
Sama halnya seperti sahur, waktu buka puasa juga merupakan waktu yang sangat penting untuk memastikan bahwa asam lambung tidak naik. Asam lambung bisa menumpuk dalam perut ketika kosong.
Jika perutmu tetap kosong padahal sudah memasuki waktunya berbuka, asam lambung bisa naik dan menyebabkan maag. Rasa mual juga bisa ikut serta terasa karena hal ini.
Apabila kamu belum punya waktu untuk memakan makanan besar ketika berbuka, kamu bisa makan dalam porsi yang sedikit dahulu. Kamu bisa meminum air putih dan mengonsumsi kurma dan kemudian melanjutkan makan dalam satu sampai dua jam setelahnya.
- Tidak makan berlebihan
Makan dalam jumlah banyak di waktu yang sedikit bisa menyebabkan tekanan pada lambung. Kuantitas makanan yang banyak bisa menyebabkan organ pencernaan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencerna. Karena hal ini, asam lambung juga bisa naik. Pastikan kamu makan dengan jumlah yang sesuai, tidak terlalu banyak ataupun sedikit, untuk menghindari maag.
- Tidak mengonsumsi kafein sebelum makan
Kafein merupakan zat yang bisa meningkatkan produksi asam lambung dalam tubuh. Oleh karena itu, sebaiknya minuman atau makanan yang mengandung kafein tidak kamu konsumsi dengan perut kosong.
Pastikan nutrisi lain sudah masuk terlebih dahulu sebelum mengonsumsi kafein. Selain itu, kamu juga bisa membatasi minuman berkafein yang kamu konsumsi ketika berpuasa.
- Menghindari langsung tidur setelah makan
Ahli medis menyarankan bahwa seseorang sebaiknya tidak berbaring atau tidur langsung setelah mereka makan. Jika melakukan hal ini, pencernaan dapat mengalami masalah dan maag bisa terjadi. Sebaiknya, kamu berbuka dua sampai tiga jam sebelum kamu tidur agar tubuh memiliki waktu untuk mencerna makanan.
- Menghindari makanan yang terlalu asam dan pedas
Makanan dengan rasa asam dan pedas yang sangat tinggi bisa berdampak buruk pada asam lambung. Makanan-makanan ini juga bisa memicu maag karena rasanya yang kuat. Sebaiknya kamu mengurangi porsi yang kamu konsumsi atau mengurangi kuantitas konsumsinya dalam seminggu. Sebagai pengganti, kamu bisa memperbanyak makanan yang rendah asam seperti nasi, sayur, ikan, atau buah seperti pisang.
sumber: Halodoc