Warga Kelurahan Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur dibuat heboh karena air Sungai Cilamaran berwarna merah darah pada Jumat (30/9).
Warga ketakutan karena sungai tersebut suka dimanfaatkan untuk mengairi sawah atau tempat bermain anak-anak. Menurut Ketua RW 14, Kelurahan Palumbonsari, Aep Saepuloh, Sungai Cilamaran mendadak berwarna merah Jumat pagi pukul 6.00 WIB. Warga yang melihat itu kemudian melapor ke kantor RW.
“Warga melaporkan kalau Sungai Cilamaran berwarna merah jadi kami langsung ke lokasi sungai,” kata Aep.
Menurut Ae, warga kaget karena air sungai memerah seperti darah disangka air sungai telah tercemar. Padahal sebelumnya air sungai masih terlihat normal.
“Warga takut jika air sungai itu tercemar limbah beracun. Makanya kami langsung melaporkan kasus ini ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH),” katanya.
Kemudian pihaknya berinisiatif mencari tahu sumber percemaran dengan menyisir pinggur sungai. Namun setelah ditelusuri diketahui penyebabnya dari salah satu gudang di Desa Margasari, Kecamatan Karawang Timur.
“Sumbernya sudah ketemu berasal dari gudang tetangga desa,” katanya.
Dikatakan, peristiwa air sungai memerah sudah dua kali terjadi. Namun saat kejadian pertama air sungai berwarna hitam pekat dan berminyak. Saat itu sudah ditangani oleh DLH Karawang namun tidak ada tindak lanjut.
“Sudah dua kali terjadi kami minta pemerintah menutup gudang tersebut karena susah membuat warga ketakutan,” katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Penataan Lingkungan DLH Karawang, Meli Rahmawati pencemaran air Sungai Cilamaran berasal dari salah satu gudang yang menjadi tempat pencucian drum.Saat dicuci drum tersebut mengandung bahan kimia berbahaya.
“Dari keterangan penyewa gudang, drum bekas bahan kimia dicuci sekitar pukul 22.00 WIB. Namun sampai pagi ternyata masih merah” kata Meli.
Meli, mengatakan pihaknya sudah mengambil sample air yang memerah dan bahan yang ada di dalam drum. Ia juga bakal panggil pemilik, penyewa lahan dan pegawai yang mencuci drum tersebut. (Kay)