Akun pendukung Ganjar Pranowo sebelumnya cukup lantang minta Rocky Gerung dipenjarakan karena kritiknya yang memakai kata-kata kasar. Namun, ketika isu Harun Masiku mengemuka, mereka cenderung tidak bersuara.
Isu Harun Masiku kembali mengemuka dan jadi perbincangan publik ketika akun pendukung Ganjar Pranowo dan sejumlah kelompok warga yang meminta Rocky Gerung dipenjarakan atas kritikannya kepada Presiden Joko Widodo.
Terkait hal ini, pengamat politik, Hariqo Wibowo mengatakan, ada perbedaan perilaku di media sosial walau momentum kedua isu hampir berbarengan. Termasuk, dari akun-akun pendukung Ganjar Pranowo yang merupakan capres PDIP.
“Yang saya lihat di media sosial, akun-akun media sosial yang mendukung Ganjar itu diam semua terkait Harun Masiku,” ujar Hariqo.
“Publik melihat itu sebagai bentuk double standard,” imbuh Hariqo.
Padahal, menurut Direktur Eksekutif Komunikonten, satu orang masih diduga melanggar hukum karena belum ada persidangan. Sedangkan, satu orang lainnya sudah ditetapkan bersalah dan buronan dari KPK.
“Tapi, tidak ada sikap dari akun pendukung Ganjar soal Harun Masiku,” ujar Hariqo.
Ia mengingatkan, saat ini banyak swing voters yang bisa terpengaruh pilihannya karena isu tersebut. Apalagi, mereka merupakan kelompok mayoritas yang tidak mengekspresikan pandangan politiknya di medsos.
Mulai dari ASN, pegawai swasta maupun pekerja-pekerja yang memang tidak dibolehkan menyampaikan pandangan politik di medsos. Bisa pula mereka yang tidak nyaman menyampaikan pandangan politik ke ruang publik.
“Bagi kelompok seperti itu isu ini tentu akan sangat berpengaruh,” kata Hariqo.
Dia juga menambahkan, suara mereka sangat sulit terekam lembaga-lembaga survei, bahkan sulit terdeteksi Big Data. Karenanya, alat secanggih apapun akan kesulitan memonitor perubahan pilihan mereka.