Kemunculan aliran sesat yang bernama Puang Nene diduga sesat hebohkan warga Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dihebohkan dengan. Puang Nene mengaku sebagai nabi dan tidak mewajibkan pengikutnya untuk sholat.
“Aliran-alirannya tidak sholat, dan ada dua bos besarnya mengaku nabi. Kalau di sini dikenal sebagai aliran Puang Nene,” kata Kepala Desa Mattirowalie Andi Swandi, Rabu (22/3).
Swandi mengatakan aliran Puang Nene dikenal sebagai aliran dari Al Mukarramah di media sosial. Aliran itu diduga masuk di Desa Mattirowalie, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone sekitar tahun 2020.”Masuknya itu kalau tidak salah tahun 2020 sebelum COVID-19. Pengikutnya sekarang sudah ada sekitar 40-an dari masyarakat Desa Bune dan Desa Mattirowalie,” ujarnya.
Swandi menambahkan, aktivitas dari aliran Puang Nene sudah pernah ditegur oleh warga. Namun aliran Puang Nene tak menghentikan aktivitas alias tetap berlanjut.
“Sudah ditegur dulu, dikira sudah berhenti ternyata tersebar lagi. Aliran tersebut diduga sesat,” paparnya.
Aparat kepolisian masih belum memberikan jawaban. Sementara dari informasi yang dihimpun, forum koordinasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam) Libureng masih melakukan musyawarah terkait kemunculan aliran ini. (kay)