Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, mengungkapkan sejumlah kader aktif yang diduga terlibat dalam upaya kudeta terhadap Partai Demokrat, saat ini tengah diperiksa.
Andi Mallarangeng menegaskan, kader yang terlibat dalam gerakan pengambilalihan kekuasaan akan diproses sesuai dengan mekanisme internal Partai.
“Jadi sekarang ini mekanisme internal partai itu sedang berjalan untuk sekarang ini memeriksa kemudian juga tentu saja menangani mereka-mereka yang terlibat di dalam GPK (gerakan pengambilalihan kekuasaan) Partai Demokrat ini. Ada dewan kehormatan, ada mahkamah partai,” ujar Andi Mallarangeng, dalam diskusi Partai Demokrat Minggu 7 Februari 2021
Menurut mantan Menpora era Presiden SBY ini, sejumlah kader Partai Demokrat yang terlibat gerakan ini mayoritas adalah kader senior. Bahkan sebagian diantaranya ada yang sudah non aktif karena dipecat dan juga karena sudah menyatakan mengundurkan diri.
“Memang sebenarnya kalau Anda lihat orang-orang ini, orang-orang yang memang senior-senior, orang yang sudah tua tua yang sebagian sudah keluar ada juga dipecat, ada juga yang masih aktif. Atau semuanya sudah di luar tetapi sekarang masih mengaku karena Demokrat lagi seksi masih mengaku saya masih anggota masih punya kartu anggota dan segala macam,” kata Andi.
Andi Mallarangeng juga mengatakan, oknum yang berupaya melakukan kudeta ini memang dulu pernah eksis di Partai Demokrat namun itu sudah lebih dari 10 tahun lalu saat dirinya masih maju dalam perebutan kursi ketua umum. Saat ini mereka sudah tak lagi menjadi pengurus di Partai Demokrat.
Saat ini kata Andi pengurus Partai Demokrat baik yang di pusat maupun di daerah semuanya solid mendukung AHY sebagai Ketua Umum. Mereka juga dinilai cukup loyal terbukti dari terbongkarnya upaya kudeta yang disebut direncanakan oleh Moeldoko.
“Bayangin itu yang ditelepon-telepon puluhan yang ditelepon itu, dijanji datang untuk diberikan penyaluran bantuan bencana COVID dan sebagainya yang datang cuma 8 jadi bayangkan itu. Itupun bingung kaget ketika tiba-tiba diketemukan dengan Pak Moeldoko lalu kemudian bicara KLB dan besoknya lapor kepada ketum,” jelasnya.
Andi menambahkan, “Itu menandakan bahwa kita solid kalau dia nggak lapor itu masalah. Jadi kita nggak tahu, tapi karena mereka lapor itu kita jadi tahu. Berarti kan loyal kepada ketum,” pungkasnya