Anies Baswedan kembali dijegal, kali ini terjadi di Kota Bekasi. Kegiatan ‘Senam Sehat Rakyat’ yang semula direncanakan dihelat di Stadion Patriot Chandra Baga Kota Bekasi, pada Sabtu (29/7/2023) mendadak dibatalkan.
Kegiatan yang mengundang Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan yang awalnya sudah mendapat izin tiba-tiba dibatalkan secara sepihak oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
Kenyataan yang dihadapi Anies ini membuat Partai PKS geram. Karena surat pembatalan disampaikan Pemkot Bekasi pada Jumat (28/7) siang itu sangat mendadak.
Ketua DPD PKS Kota Bekasi, Heri Koswara menyampaikan kekecewaannya. “Hari ini kami menyampaikan terkait dengan acara senam sehat bersama PKS dan seluruh relawan Anies Baswedan yang dibatalkan secara sepihak oleh bapak PLT walikota Bekasi bapak Tri,” ujar Heri Koswara kepada wartawan, Jumat (28/7/2023) sore.
Surat pembatalan dari Pemkot Bekasi, dikirimkan langsung pada Jumat (28/7) pukul 11.30 WIB.
Alasan yang diterima dari pihak Pemkot Bekasi, lantaran di hari yang sama, akan dihelat pertandingan BRI Liga 1, antara Bhayangkara FC melawan PSM Makassar di Stadion Patriot Chandra Baga, pukul 19”00 WIB.
Alasan itu membuat Heri Koswara dan kader PKS geleng geleng kepala, lantaran sebelum pembatalan itu keluar, Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto telah menandatangani izin untuk memakai stadion. Bahkan, pada saat technical meeting, pada Selasa (25/7) lalu, bersama unsur Dispora Kota Bekasi, juga telah memberi izin.
Hingga adanya pertandingan BRI Liga Satu tersebut, awal mula dikatakan tidak ada masalah atau komplain.
“Alasannya tidak logis yang disampaikan dalam surat pembatalan itu karena ada pertandingan sepak bola malam harinya, itu sesungguhnya sebelum surat ijin keluar sudah sama sama kami ketahui karena Selasa kami dengan kepala Dispora survei ke sana, kita akan komitmen tidak akan menginjak rumput yang akan menjadi pertandingan kita akan menggunakan jogging track,” ujar Heri Koswara.
Dengan adanya pembatalan sepihak dan mendadak, ia dan kader PKS menyayangkan sikap PLT Wali Kota bersama Pemkot Bekasi yang dirasa kurang bijaksana. Ia tak ingin, hadirnya Anies Baswedan yang juga Bacalon Presiden yang diusung PKS itu, dijadikan polemik politik.
“Kalo aspek politis nanti saya akan sampaikan kepada teman teman fraksi, kita ada ketua dewan di sana tentu apa yang terjadi peristiwa hari ini dibayar mahal,” ujarnya.
Plt Wali Kota Bekasi Kader PDIP
Sementara, Juru Bicara DPP Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Muhammad Kholid mengatakan acara senam dan jalan sehat masyarakat Bekasi bersama bakal calon presiden Anies Baswedan akan tetap diselenggarakan pada Sabtu (29/7/2023).
Medkipun Pemerintah Kota Bekasi melalui pelaksana tugas Wali Kota Tri Adhianto telah mencabut izin penggunaan Stadion Patriot Candrabhaga pada H-1 acara.
Kholid menjelaskan, Anies akan tetap hadir ke Bekasi. Rencananya, bekas Gubernur DKI Jakarta itu serta rombongan DPD PKS Bekasi akan jalan sehat bersama warga.
“Acara besok tetap jalan. Besok pagi Pak Anies akan ke posko pemenangan Anies-PKS, setelah itu jalan sehat ke arah stadion,” kata Kholid saat dihubungi, Jumat, 28 Juli 2023.
Menurut Kholid, Pemkot Bekasi hanya mencabut izin penggunaan stadion. “Insya Allah tidak masalah. Kan yang nggak boleh masuk ke dalam,” kata dia.
Sebelumnya, Kholid mengaku mendapatkan laporan dari Ketua DPD PKS Kota Bekasi Heri Koswara bahwa Plt Walkot mencabut izin penggunaan stadion pada H-1 acara yang bertajuk Senam Bareng Rakyat. Selain Anies, sejumlah pengurus PKS serta relawan dijadwalkan mengikuti acara tersebut.
“Keputusan ini dilakukan secara sepihak oleh Pemerintah Kota Bekasi, mengingat pada hari Rabu sebelumnya izin sudah diperoleh oleh panitia,” kata Kholid.
Kholid menilai sikap Pemkot Bekasi itu menunjukkan kesewenang-wenangan dan arogansi. Kualitas demokrasi Indonesia disebut Kholid bisa mundur jika kejadian ini kembali terulang.
Ia mengaku memahami jika Plt Walkot Bekasi adalah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Adapun Tri merupakan Ketua DPC PDIP Kota Bekasi.
“Tetapi jangan sampai sikap politik yang berbeda menjadikan keputusannya diskriminatif dan sewenang-wenang. Tidak bijak, tidak dewasa,” kata Kholid.
Kholid berharap kejadian ini tidak jadi preseden buruk bagi penyelenggaraan pesta demokrasi mendatang. Dia menyebut sedianya animo masyarakat untuk senam bersama Anies sudah tinggi. “Seharusnya pemimpin memberikan ruang dan kebebasan yang setara,” kata Kholid.