Anies Baswedan menyinggung Prabowo Subianto terkait keputusannya masuk Pemerintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi demi kepentingan bisnis.
Anies Baswedan mengatakan dalam demokrasi ada pemerintah dan oposisi. Namun menurutnya, semua tak tahan jadi oposisi.
“Beliau (Prabowo) sendiri menyampaikan, bahwa tidak berada di dalam kekuasaan membuat tidak bisa berbisnis, tidak bisa berusaha. Karena itu harus ada dalam kekuasaan,” ujar Anies dalam debat capres di Gedung Komisi Pemilihan Umum, kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, 12 Desember 2023.
Menurut Anies Baswedan kekuasaan tidak sekedar bisnis dan usaha, “namun menjalankan kedaulatan rakyat.” Pernyataan Anies ini menjawab soal tanggapan mengenai penguatan dan tata kelola partai politik di Indonesia.
Sebelumnya Prabowo, melawan Jokowi dua kali dalam pilpres edisi 2014 dan 2019. Ia sempat menjadi oposisi sebelum masuk pemerintahan.
Prabowo dalam debat yang sama pada Selasa malam, sempat mengatakan Anies agak berlebihan. Anies disebut mengeluh tentang demokrasi, tapi dipilih menjadi Gubernur DKI, dengan diusung oleh Gerindra yang saat itu oposisi.
“Kalau demokrasi tidak berjalan, anda tidak mungkin jadi Gubernur! Kalau Jokowi diktator Anda tidak akan terpilih,” ujarnya.
Anies dan Prabowo saling serang dalam sejumlah isu seperti penyalahgunaan kekuasaan hingga Papua. “Saya jadi tidak enak hari ini… Mohon maaf karena dua kawan saya sedang membuka buku lama,” ujar Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo.