Arab Saudi dikenal memiliki karakteristik wilayah yang terdiri atas tanah pasir yang bergunung-gunung. Tanah yang berupa padang pasir nyaris tanpa air sama sekali.
Karena minim air, wilayah Arab Saudi tidak dibekali aliran sungai. Masyarakat kuno masa itu kerap mengandalkan aliran air yang datang dari gunung, tangki-tangki, serta sumur-sumur yang ada di padang terbuka.
Wilayah yang dipenuhi padang pasir membuat iklim daerah itu panas dan kering. Namun, kini negara Saudi Arabia yang mulai dipenuhi mata air, sungai mengalir deras hingga banyak pepohonan yang rindang dan hijau.
Hal itu diabadikan, YouTuber Alman Mulyana dan Irlan yang sengaja berkunjung ke sungai yang ada di wilayah jazirah Arab itu. Kemudian diunggah di kanal YouTube Alman Mulyana pada 5 Desember 2022.
“Sekarang ini di Arab Saudi itu mulai banyak sungai yang jernih dan terdapat banyak ikan,” ujarnya saat di sungai tersebut.
Di sekitar sungai tersebut terdapat hutan atau pepohonan yang rindang dan lebat di sepanjang aliran air. Banyak mata air juga di sekitar tempat tersebut sehingga sungai yang dikunjungi Alman cukup deras namun sangat jernih.
Di pingiran sungai juga terdapat selada air dimana ada orang Indonesia yang memetiknya dan dijadikan lalapan. Alman Mulyana pun cukup heran dengan suasana dan keadaan negara jazirah Arab itu saat ini.
Terlebih dia meyakini bahwa tidak akan terjadi kiamat jika di semenajung Arab tidak ada sungai mengalir deras, hamparan hijau. Sungai tersebut sangat panjang dan tidak tahu ujungnya sampai kemana.
“Kita nggak tahu ujungnya sampai mana,” kata Irlan melanjutkan.
Alman Mengatakan bahwa dulunya Saudi Arabia negara yang tandus, gersang namun sekarang menghijau.
“Sekarang di keliling ini sudah mulai menghijau,” kata Alman Mulyana menjelaskan.
Seperti Ini Perkebunan di Perkampungan Negara Saudi Arab yang Mulai Menghijau. Seperti ini suasana kehidupan di Perkampungan di Saudi Arabia.
Kala itu, seorang YouTuber di Arab Saudi, Alman Mulyana dan Iday berkunjung ke sebuah Perkampungan di Arab Saudi. Tampak potret perkebunan dan Perkampungan yang membuat negara Arab Saudi mulai menghijau.
“Seperti ini kalau kita jalan di kampung semuanya hijau,” ujarnya.
Tampak dalam video banyak petani berkebun atau bercocok tanam seperti brokoli. “Indah ya seperti di Indonesia,” kata Alman Mulyana.
Alman dan Iday memperlihatkan kebun sayuran di Perkampungan negara Arab Saudi.
“Itu gaes kalau yang berfikiran Arab Saudi hanya gersang tetapi sekarang tidak lagi gersang dan mulai meghijau,” ungkapnya.
Bahkan uniknya, Alman dan Iday menemukan rumput yang sengaja ditanam oleh orang Arab Saudi.
“Ini rumput ditanam, aneh nggak?” tanya Iday ke Alman.
Bila dibandingkan dengan di Indonesia maka tidak ada yang menanam rumput. Namun sebaliknya di Arab Saudi, ada yang menanamnya.
“Itu rumput nantinya dijual untuk makanan kambing,” ujar Alman Mulyana.
“Apa tanggapan kalian jika melihat di wilayah Arab Saudi ini mulai menghijau?” tanya Alman.
Tampak di dekat perkebunan itu juga terdapat pohon buah tin.
Buah tin menjadi salah satu buah yang disebutkan dalam Al-Quran dan menjadi surat khusus bernama At-Tin.
Buah ini sangat banyak di daerah Arab Saudi.
Namun sayang ketika Alman Mulyana dan rekannya mengunjungi perkebunan itu tampak buahnya tidak ada atau baru selesai dipanen.
“Sekarang negara Arab Saudi mulai menghijau seperti di Indonesia dan bikin betah,” ungkap Alman Mulyana.
Tidak hanya dipenuni sayuran brokoli, pohon tin, perkebunan tersebut juga dipenuhi dan pohon terong dan rumput liar yang sengaja ditanam.
Tampak di sebelahnya ada petani yang sedang membajak tanah untuk dijadikan lahan perkebunan.
“Benar-benar serasa di Indonesia ya,” kata Alman Mulyana.
Namun kata TKI tersebut bahwa tekstur tanah di Arab Saudi yang dibajak tersebut berpasir.
Alman mengatakan bahwa yang menjadi petani di situ adalah orang Pakistan dan Bangladesh.
“Tidak ada sejarahnya yang jadi petani itu orang asli Arab Saudi,” beber Alman Mulyana.
Uniknya mereka yang bertani namun bisa mendapatkan mobil mewah seperti Camry terparkir di samping perkebunan.
Mereka melihat para petani yang sedang memanen kembang kol atau disebut di sana zahra.
“Ini namanya Zahra. Kalau ada orang Indonesia yang anaknya namanya Zahra itu artinya kembang kol,” ujar Alman.