Dalam bulan Dzulhijjah, ada yang dinamakan dengan Hari Tasyrik. Hari Tasyrik adalah kelanjutan dari Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Pada hari-hari tersebut, umat Muslim dilarang untuk berpuasa.
Dari Uqban bin Amir, Rasulullah SAW bersabda, “Hari-hari Tasyrik adalah hari-hari makan, minum, dan sholat, jangan seorang pun berpuasa.” (HR. Ash-habus Sunan, Al-Hakim, dan Al-Bazar)
Berdasarkan hadits tersebut, alasan dilarangnya berpuasa pada hari-hari tersebut adalah karena Hari Tasyrik merupakan momen umat Muslim merayakan kemenangan dengan makan dan minum. Di samping itu, Allah menjadikan Hari tersebut sebagai hari istimewa untuk berdzikir.
Namun, mengutip buku 5 Amalan Penyuci Hati oleh Ali Akbar bin Aqil dan M. Abdullah Charis (2016), hal itu tidak berlaku bagi jemaah haji yang harus menyembelih kurban, tetapi tidak mampu menunaikannya. Orang seperti ini boleh untuk berpuasa tiga hari, sebagaimana firman Allah:
“Maka bagi siapa yang ingin mengerjakan umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), wajiblah ia menyembelih kurban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang kurban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari (lagi) apabila kalian telah pulang kembali.” (QS. Al Baqarah: 196)
Ini juga ditegaskan dalam hadits, Ibnu Umar dan Aisyah berkata, “Di hari-hari Tasyrik tidak ada dispensasi untuk berpuasa selain orang yang tidak mendapatkan sembelihan.” (HR. Al-Bukhari)
Amalan Hari Tasyrik
Meski tidak diperbolehkan berpuasa, umat Muslim dapat melakukan amalan lainnya agar tetap mendapat berkah. Di antaranya yaitu:
- Memperbanyak Dzikir
Amalan yang sangat dianjurkan selama Hari tersebut adalah berdzikir. Seperti yang telah disebutkan, hari Tasyrik merupakan hari istimewa untuk berdzikir.
Dzikir dapat dilakukan di manapun dan kapanpun, seperti selepas sholat, sebelum tidur, atau saat menyembelih hewan kurban. Sedangkan, bagi yang sedang menunaikan ibadah haji disarankan berdzikir dengan takbir saat melempar jumroh di Hari Tasyrik.
- Membaca Doa Sapu Jagad
Selain berdzikir, amalan lain yang dapat dilakukan adalah banyak memanjatkan doa kepada Allah SWT. Doa yang paling dianjurkan ialah doa sapu jagad. Doa ini dianggap sebagai doa unuk mengumpulkan kebaikan dan menolak segala bentuk keburukan.
Anas bin Malik mengatakan, “Doa yang paling banyak dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “Allahumma Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar.”