Komitmen Astra Property untuk terus menghadirkan kontribusi positif terhadap kelestarian lingkungan kembali diwujudkan pada tahun 2021 ini.
Kali ini Astra Property melalui Program Konservasi Keanekaragaman Buah Langka Nusantara (Pranaraksa) Center di Asya. Penanaman dilaksanakan pada Kamis, 16 Desember 2021.
Program Konservasi Keanekaragaman Buah Langka Nusantara (PRANARAKSA) yang diprakarsai oleh Astra Property bertujuan menghindari kepunahan buah langka melalui pengumpulan, pendataan, pembibitan, dan penyebarluasan kembali ke masyarakat.
Program yang telah diimplementasikan untuk ketiga kalinya oleh ASTRA Property ini dilakukan dengan menanam dan memelihara 250 pohon buah langka asli Indonesia.
“ASTRA Property berkomitmen untuk terus mendukung kelestarian lingkungan dan inisiatif ESG (Environment, Sustainability & Governance) melalui berbagai program. Selain melalui proyek-proyek properti yang mengusung konsep ramah lingkungan, kepedulian juga kami wujudkan salah satunya melalui Pranaraksa, sebagai upaya decarbonisasi gas emisi rumah kaca perusahan,” ujar Wibowo Muljono, Direktur ASTRA Property dalam siaran pers, Jumat (17/12/21).
Pranaraksa Center Asya berada di lahan seluas 3.683m2 di tepian danau Asya. Asya sendiri merupakan proyek township yang dikembangkan oleh Astra Property dengan berfokus untuk menghadirkan hunian yang nyaman dan hijau.
Memiliki danau seluas 15 ha, Asya memanfaatkan ruang terbuka yang dimiliki untuk menjadi area relaksasi keluarga. Dan tidak hanya itu, Asya juga membangun area komersial pinggir danau dengan suasana berbeda yang menyatu dengan alam.
Selain program penanaman pohon, diharapkan nantinya lokasi Pranaraksa dapat menjadi pusat pengenalan dan pembelajaran kepada seluruh elemen masyarakat yang ingin mengetahui lebih jauh tentang buah-buah asli Indonesia yang saat ini sudah mulai jarang dijumpai.
Lebih lanjut Wibowo menjelaskan, Pranaraksa Center Asya memiliki tiga tujuan utama dalam mendukung pelestarian lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat. Pertama yaitu langkah preservasi, yang diwujudkan melalui perlindungan keanekaragaman hayati. Kedua, langkah restorasi melalui penghijauan lahan tandus. Selanjutnya pemanfaatan area penanaman pohon buah langka sebagai Pranaraksa Center berbasis Eco Edu Tourism.
Sebanyak 250 pohon buah langka yang ditanam di Pranaraksa Center Asya antara lain terdiri dari belimbing dewi, buah mentega, buni, gowok, jambu madura, jambu kristal, kweni, kelendang, sirsak madu, dan sempur.
“Penanaman pohon ini, tidak hanya berdampak pada konservasi tanaman buah langka, namun juga sebagai upaya meningkatkan penyerapan emisi karbon di lingkungan. Apabila dilakukan estimasi di tahun 2022, tanaman berpotensi dapat menyerap 1,3 tCO2e (tonne CO2 Equivalent) atau setara dengan emisi yang dihasilkan dari touring 2 mobil pulang-pergi rute Jakarta Bali. Semoga upaya yang kita lakukan ini dapat memberikan kontribusi positif untuk lingkungan dan masyarakat sekitar.”, tutup Wibowo.(EH)