Awal puasa Ramadhan 1444 Hijriyah telah ditetapkan oleh PP Muammadiyah jatuh pada hari Kamis 23 Maret 2023. Sedangkan penetapan 1 Ramadhan 1444 Hijriah hasil sidang isbat pemerintah berpotensi sama dengan Muhammadiyah.
Namun, tidak sama dengan penetapan awal puasa, berkemungkinan ada perbedaan penetapan awal Syawal dan Zulhijah. Hal ini pernah diungkap oleh Ketua PP Muhammadiyah Bidang Tarjih dan Tajdid Syamsul Anwar.
Penetapan awal puasa tahun ini, kata Syamsul Anwar memiliki potensi sama dengan pemerintah. Namun, awal Syawal dan Zulhijjah ada potensi berbeda dengan pemerintah.
Sebab menurut Syamsul Anwar, Muhammadiyah memakai hisab hakiki wujudl hilal, sementara pemerintah berpedoman pada kriteria MABIMS.
Potensi perbedaan ada pada awal Syawal dan Zulhijah hal ini karena menurut kriteria MABIMS bulan bisa dilihat pada tinggi bulan sekurang-kurangnya 3 derajat dan elongasinya 6,4 derajat. Tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengingatkan supaya jika terjadi perbedaan jangan dijadikan sebagai sumber perpecahan, karena umat Islam di Indonesia memiliki pengalaman dalam perbedaan.
Haedar mendorong dari perbedaan itu lahir sikap saling menghargai, menghormati dan toleransi atau tasamuh, serta menimbulkan pernghargaan dan kearifa atas perbedaan.
Jangan juga dijadikan sumber yang membuat kita Umat Islam dan warga bangsa lalu retak, karena ini menyangkut ijtihad yang menjadi bagian denyut nad perjuangan perjalanan sejarah Umat Islam yang satu sama lain saling paham, menghormati dan saling menghargai. Imbuhnya.