Bahaya Obat Nyamuk bagi Kesehatan

- Advertisement -
Obat nyamuk kerap digunakan untuk mengusir dan mencegah gigitan nyamuk. Meski demikian, penggunaannya harus hati-hati dan tidak dilakukan sembarangan. Jika digunakan dengan cara yang tidak tepat, obat nyamuk bisa berdampak negatif bagi kesehatan.

Secara alami, nyamuk mendekati manusia karena tertarik pada kelembapan dan kehangatan tubuh manusia. Gigitannya tidak hanya membuat kulit terasa gatal, tetapi juga dapat menimbulkan penyakit.

Namun, nyamuk sebenarnya bukan menggigit, melainkan mengisap darah manusia. Saat mengisap darah inilah virus dan parasit yang ada pada nyamuk masuk ke dalam tubuh manusia dan menyebabkan penyakit.

Demam berdarah, malaria, virus Zika, dan penyakit kaki gajah adalah beberapa penyakit yang bisa disebabkan oleh nyamuk.

Bahan Efektif dalam Obat Nyamuk

Obat nyamuk semprot, bakar, dan elektrik banyak dipakai karena praktis dan efektif. Meski bisa mengusir nyamuk, obat nyamuk juga memiliki efek samping bagi kesehatan karena kandungan zat yang ada di dalamnya.

Berikut ini adalah beberapa bahan aktif yang terkandung di kebanyakan obat nyamuk yang beredar di pasaran:

1. DEET

DEET sudah digunakan selama puluhan tahun untuk mengusir serangga, seperti nyamuk, kutu, dan lalat. Umumnya, zat aktif ini terdapat pada obat nyamuk semprot dan losion antinyamuk.

DEET aman digunakan, asalkan konsentrasinya tidak lebih dari 30 persen dan tidak digunakan pada kulit yang terluka.

2. Picaridin (KBR 3023)

Picaridin merupakan zat aktif yang sama efektifnya dengan DEET. Namun, zat ini memiliki risiko iritasi lebih ringan jika terpapar atau terhirup.

3. Minyak eukaliptus lemon (PMD)

PMD merupakan bahan alami yang juga sama efektifnya dengan DEET. Meski demikian, PMD tidak boleh digunakan pada anak berusia di bawah 3 tahun. Bahan alami ini biasanya terdapat pada losion antinyamuk.

4. Piretrin

Piretrin merupakan pestisida yang umumnya tidak beracun. Namun, bahaya kandungan obat nyamuk yang satu ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan jika terhirup dalam jumlah besar. Zat ini banyak terdapat pada obat nyamuk semprot.

5. Karbamat dan organofosfat

Karbamat dan organofosfat merupakan zat yang berbahaya jika terjadi kontak dengan tubuh. Jenis pestisida ini dapat dengan cepat diserap melalui kulit, paru-paru, selaput lendir, dan saluran pencernaan. Gejala biasanya muncul beberapa jam setelah terminum atau terhirup.

Jenis dan Bahaya Obat Nyamuk bagi Kesehatan

Secara umum, obat nyamuk terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

Obat nyamuk semprot

Obat nyamuk semprot umumnya dikemas dalam botol aluminium aerosol. Penggunaannya dilakukan dengan cara disemprotkan ke udara.

Jika terhirup atau tertelan, bahaya obat nyamuk semprot yang mengandung piretrin dapat menyebabkan sesak napas, batuk-batuk, muntah, hingga kehilangan kesadaran.

Sedangkan, DEET yang terkandung dalam obat nyamuk semprot bisa menimbulkan iritasi dan gangguan saraf, terutama jika terjadi kontak jangka panjang dengan kulit.

Obat nyamuk anti bakar

Obat Nyamuk

Obat nyamuk bakar umumnya berbentuk lingkaran spiral. Ujung lingkaran dibakar untuk menghasilkan asap dan asap inilah yang dapat menghalau serta membunuh nyamuk.

Faktanya, asap hasil pembakaran obat anti nyamuk bakar merupakan emisi berbahaya karena dapat mencemari udara.

Sebuah studi bahkan membuktikan bahwa asap dari sebuah obat anti nyamuk bakar menghasilkan partikel polusi yang sama bahayanya dengan pembakaran sekitar 100 batang rokok. Sedangkan, emisi formaldehida yang dihasilkan sama dengan pembakaran 50 batang rokok.

Data dari suatu penelitian menunjukkan bahwa paparan asap obat anti nyamuk bakar dalam jangka panjang dapat menimbulkan kanker paru-paru.

Obat nyamuk elektrik

Obat nyamuk elektrik tersedia dalam bentuk cairan dan kepingan. Jika obat anti nyamuk bakar menghasilkan asap, obat nyamuk elektrik menghasilkan uap yang dapat mengusir nyamuk.

Obat anti nyamuk jenis ini juga mengandung bahan kimia yang berbahaya jika terhirup. Iritasi mata dan alergi juga dapat terjadi akibat penggunaannya.

Gejala serius bisa terjadi jika obat nyamuk tertelan atau terhirup dalam jangka waktu lama. Namun, tingkat keparahan gejala yang muncul tergantung pada jumlah dan frekuensi pemakaian obat anti nyamuk.

Jika digunakan dalam jangka panjang, obat anti nyamuk dapat mengakibatkan gangguan pernapasan, gangguan saraf, kerusakan otak, hingga kematian. Oleh karena itu, penting untuk selalu mematuhi aturan pemakaian obat anti nyamuk.

Tips Aman Menggunakan Obat Anti Nyamuk

Untuk meminimalkan efek negatif atau bahaya dari obat anti nyamuk, perhatikan beberapa hal berikut ini saat menggunakan obat anti nyamuk:

  • Selalu ikuti instruksi yang tertera pada kemasan.
  • Jangan menempati ruangan yang baru disemprotkan obat anti nyamuk. Tunggu beberapa saat sampai bau atau asap obat anti nyamuk hilang.
  • Jangan menyalakan obat anti nyamuk di tempat tertutup tanpa ventilasi udara.
  • Hindari menghirup langsung gas, asap, atau uap dari obat anti  nyamuk.
  • Hindari tidur sambil menyalakan obat anti nyamuk.
  • Hindari menyemprotkan obat anti nyamuk pada furnitur, alat makan, atau benda-benda yang bersentuhan langsung dengan kulit.
  • Jauhkan makanan saat menggunakan obat anti nyamuk.
  • Gunakan masker dan sarung tangan saat memegang obat anti nyamuk.
  • Cuci tangan dengan sabun setelah memegang obat anti nyamuk.
  • Jauhkan obat anti nyamuk dari jangkauan anak-anak.
  • Gunakan obat anti nyamuk hanya pada saat Anda benar-benar memerlukannya.

Untuk mengurangi frekuensi dan paparan dari penggunaan obat anti nyamuk, Anda bisa melakukan cara lain untuk menghindari gigitan nyamuk. Misalnya, memakai kelambu di sekeliling tempat tidur, menggunakan baju dan celana panjang, atau menggunakan raket nyamuk.

Selain itu, cara alami juga bisa Anda coba, seperti menanam tanaman pengusir nyamuk dan mengoleskan minyak esensial pada kulit. Meski demikian, efektivitasnya tidak berlangsung lama.

Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan rumah dan saluran air, serta menutup bak penampungan air agar nyamuk tidak bersarang dan berkembang biak.

Bahaya obat anti nyamuk memang tidak bisa dianggap sepele. Oleh karena itu, jika Anda mengalami reaksi alergi atau keluhan tertentu, seperti mual, muntah, dan sesak napas, setelah menggunakan obat anti nyamuk, periksakan ke dokter agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.

spot_img

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA