Baliho buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Harun terpajang dengan beragam tulisan, antara lain ‘Coblos Caleg Gaib’ dengan nomor 0, yang terpasang di Pancoran, Jakarta Selatan.
Baliho coblos caleg gaib dengan memajang foto Harun Masiku mengenakan seragam merah di dalam baliho tersebut juga ada tulisan tantangan untuk menangkapnya.
“Ayo Cari dan Tangkap Saya,” tertulis di baliho Harun Masiku, Jakarta, Sabtu, 26 Agustus 2023.
Baliho buron kasus dugaan suap itu juga terdapat di sejumlah titik, seperti perempatan lampu merah Pasar Santa, Tendean, lampu merah Jalan Wijaya, lampu merah Jalan Brawijaya, lampu merah Fatmawati, lampu merah Ragunan, dan lampu merah Ragunan.
Kemudian, lampu merah Rindam, Condet, Jakarta Timur, dan lampu merah PGC, Cililitan, Jakarta Timur.
Namun, belum diketahui siapa yang memasang baliho tersebut. Harun Masiku merupakan tersangka kasus dugaan suap terhadap eks komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Harun disebut menyogok Wahyu agar menjadi anggota DPR dari jalur pergantian antar waktu (PAW).
Sudah lebih dari tiga tahun mantan caleg dari PDIP itu berstatus buron. Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur menyatakan Harun Masiku tidak lagi berada di Indonesia.
Pernyataan Asep itu berbeda dari Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri Irjen Krishna Murti yang sebelumnya menyatakan Harun berada di Indonesia. Asep menduga politikus PDIP itu keluar lewat jalur ilegal sehingga tidak tercatat di data Imigrasi.
“Memang perlintasan terakhir yang tercatat di Imigrasi itu saat masuk. Tidak tercatat kembali yang bersangkutan keluar dari Indonesia. Kami menduga yang bersangkutan tidak melalui jalur resmi. Karena kami setelah itu mendapat infomrasi ada di negara tetangga,” ujar Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat, 11 Agustus 2023.