Senator Papua Barat Filep Wamafma mendorong peningkatan kerjasama antara pemerintah Papua Barat dan pemerintah Rusia di bidang pendidikan dan pariwisata. Hal itu disampaikan Filep kepada Ketua Komite Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Kebudayaan Dewan Federasi Rusia Lilia Salavatovna Gumerova dalam kunjungan Parlemen Rusia ke DPD RI hari ini, Kamis (6/10/2022).
Pada kesempatan itu, Filep Wamafma mendorong pemerintah Rusia untuk meningkatkan kuota beasiswa bagi putra-putri Papua. Filep berharap ada peningkatan porsi dan jalur beasiswa bagi mahasiswa asal Papua untuk melanjutkan studi ke ‘Negeri Beruang Merah’ itu.
“Banyak anak-anak kami yang melanjutkan studi ke Rusia karena mempertimbangkan kualitas studi yang baik serta biaya yang terjangkau, tetapi alangkah lebih baik jika jalur program beasiswa dari pemerintah Rusia dapat ditingkatkan lagi,” ujar Filep.
Selain itu, Filep juga berharap adanya dukungan pemerintah Rusia untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Papua Barat melalui dukungan teknologi terutama bagi siswa di sekolah kejuruan/vokasi.
“Kami berharap adanya dukungan teknologi di bidang pendidikan terutama bagi siswa-siswi SMK, hal ini sangat penting untuk menyiapkan lulusan-lulusan SMK yang siap kerja. Harapannya, output SMK ini memiliki keterampilan yang dibutuhkan perusahaan, industri, institusi dan lainnya, tentu juga untuk mendukung kualitas SDM Papua Barat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Filep juga mendorong peningkatan kerjasama di bidang ekonomi dan pariwisata. Ia memaparkan sejumlah potensi alam seperti kebun kopi di Manokwari Selatan untuk diberdayakan produknya maupun potensi pariwisatanya serta potensi-potensi di daerah lainnya.
“Saya menyampaikan kepada pimpinan parlemen Rusia, tentang sumber-sumber potensi ekonomi yang memberdayakan keunggulan produk lokal seperti di Manokwari Selatan ada kebun kopi untuk kepentingan ekspor maupun ekowisata dan juga potensi pariwisata seperti wisata laut Raja Ampat, potensi daerah di Pegunungan Arfak dan potensi-potensi alam lainnya yang sangat menjanjikan,” terangnya.
Menurut Filep Wamafma, Lilia Salavatovna Gumerova memberikan respons positif atas peluang kerjasama itu. Lilia bahkan menyebutkan bahwa data saat ini terdapat sekitar 260 mahasiswa asal Papua yang menempuh studi di Rusia, namun sebagian besar masih biaya mandiri. Ke depan dia berjanji akan membicarakan kepada pemerintah Rusia untuk meningkatkan porsi jalur beasiswa pendidikan untuk Papua
“Oleh sebab itu, kami berharap pemerintah daerah di Papua Barat dapat bergerak cepat merespons peluang kerjasama ini. Hal itu demi mendongkrak potensi yang ada Papua Barat baik sumber daya alam maupun SDMnya,” terang Filep Wamafma.