BKKBN Pusat Kembali mengelar kegiatan Sosialisasi dan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana di tahun 2022 ini.
Kegiatan yang di lakukan oleh BKKBN Pusat kali ini dilaksanakan di Aula RSUD Pratama Tapan, Kec.Basa Ampek Balai Tapan Kab. Pesisir Selatan pada hari Minggu 27 Maret 2022.
Dalam kegiatan sosialisasi BKKBN Pusat ini di hadiri oleh Direktur Kesehatan Reproduksi BKKBN Syafrina Salim, M.Kes., MMR, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Pesisir Selatan Zulkifli, S.Sos, Anggota DPR Komisi IX Drs. H. Darul Siska.
Syafrina Salim, M.Kes., MMR selaku Direktur Kesehatan Reproduksi BKKBN dalam sambutannya mengutarakan bahwa sekitar 29 sampai dengan 30 orang itu yang kondisinya stunting. Peran BKKBN Pusat dan Pihak terkait punya andil dalam membentuk generasi terrencana.
“Ibu dan bapak sederhana sekali loh untuk mengatasi stunting. Tadi pak Darul mengatakan Ayo Bagaimana merebut Indonesia emas di tahun 2045 nah itu adalah untuk mengambil mana bonus demografi. Dimana bonus demografi itu adalah bagaimana kita mempersiapkan generasi -generasi yang unggul, yang generasi tidak lepas. Nah ini peran BKKBN untuk membentuk generasi yang terrencana sesuai dengan program BKKBN PUsat.”kata Syafrina Salim, M.Kes., MMR, di Aula RSUD Pratama Tapan, Kec.Basa Ampek Balai Tapan Kab. Pesisir Selatan, Minggu (27/3/22).
“Tadi pak Darul juga mengatakan bagaimana generasi terrencana. Generasi terencana itu merencanakan sebuah kehamilan. Diawali dengan merencanakan perkawinan. Perkawinan yang sehat perkawinan yang cukup umur, perkawinan yang kondisi ibunya itu dalam kondisi sehat dan calon – calon bapak juga dalam kondisi Sehat, pasti punya pengaruh membentuk generasi emas yang ditargetkan pemerintah dan BKKBN Pusat,”tambahnya.
Anggota DPR Komisi IX Drs. H. Darul Siska dalam sambutannya mengatakan bahwa DPR dan Pemerintah berupaya menurunkan angka Stunting di Indonesia lewat memperjuangkan anggaran dan memberikan informasi kepada masyarakat sesuai program BBKBN Pusat.
“DPR dan pemerintah sudah bertekad untuk menurunkan angka Stunting di Indonesia dari 27 sampai 14% oleh karena itu DPR RI membantu memperjuangkan anggaran bagi BKKBN – BKKBN sebagai ketua pelaksana program dipusat dan BKKBN Provinsi di tingkat Provinsi BBKBN tingkat kabupaten dan kota.”kata Drs. H. Darul Siska
“Disamping itu kami DPR juga ikut turun ke daerah – daerah bertemu dengan masyarakat mensosialisasikan Bagaimana bahayanya stunting bagi Indonesia bagaimana bahayanya stunting bagi masyarakat bahayanya stunting bagi keluarga. Dengan demikian juga sekaligus kita memberi tahu kepada masyarakat Apa langkah-langkah yang harus dilakukan agar masyarakat atau ibu – ibu tidak melahirkan generasi yang stunting.”katanya
Penurunan Stunting tak bisa dilakukan sendiri atau satu pihak saja, oleh karena itu perlu banyak pihak untuk upaya bersama menurunkan angka Stunting.
“Disamping itu kita berharap dukungan dari seluruh pemerintah daerah bagi provinsi kabupaten kota dan segenap tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan, Pemuda dan tokoh perempuan kuat lainnya agar menyadari program stunting ini harus segera kita turunkan,”ujar Darul Siska.
Lebih lanjut Drs. H. Darul Siska mengatakan bahwa Stunting ini sangat merugikan diri sendiri, merugikan masyarakat dan bangsa dan negara kita.
“Nah mari bersama-sama dengan seluruh lapisan masyarakat kita gerakkan upaya untuk menurunkan angka Stunting di seluruh Indonesia dan saya juga berharap Sumatera Barat bisa memacu angka penurunan Stunting ini lebih cepat daripada upaya pemerintah pusat mencapai 4% 2024 kalau bisa Sumatera Barat upayakanlah kalau bisa angka Stunting nya di angka 10%.”harapnya.
“Upaya coba di lalukan pemerintah kabupaten dan pesisir selatan dalam hal ini karena BBKBN itu menjadi tulang punggung atau diberi kepercayaan penangganan persoalan stunting di kabupaten Pesisir selatan kebetulan sekali bidang ini berada dibawah dinas pemerintahan masyarakat desa,”kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Pesisir Selatan Zulkifli, S.Sos.
“Untuk ketahanan pangan dari sini bisa diupayakan atau di prioritsakan untuk keluarga yang stunting. Jadi artian sepanjang program pemerintah yang tadi kepada masyarakat insya allah membantu secepat mungkin. Paling tidak dengan adanya dana untuk ketahanan pangan bisa di gunakan atau di prioritaskan untuk penurunan angka stunting yang di utamakan untuk keluarga stunting. Jadi insya allah kedepan kita semua bertekat mendukung program BKKBN,”tutup Zulkifli. (EH).