Brand Lokal tahun 2023 yang penuh dengan ketidakpastian situasi ekonomi, justru dinilai akan menjadi peluang baik bagi pelaku UMKM untuk menguasai pasar dalam negeri menjadi momentum untuk menguasai pasar domestik hal in dikatakan oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.
Belum lagi karena pemerintah berkomitmen untuk memperkuat daya beli masyarakat dan menjaga konsumsi rumah tangga tetap kuat pada tahun 2023 untuk mengembangkan Brand lokal.
“Upaya menjaga perekonomian Indonesia tahun ini adalah dengan membeli dan mengonsumsi produk dalam negeri (Brand Lokal) dan produk UMKM,” ujar Teten.
Mendukung hal tersebut, dilansir dari blog Niagahoster , 93,3 persen masyarakat Indonesia terbukti lebih percaya dengan kualitas Brand Lokal. Bahkan cukup jauh jika dibandingkan dengan kepercayaan masyarakat Indonesia pada produk asing yaitu 71,5 persen.
Pemerintah juga membangun gedung Creative Center di berbagai daerah dengan harapan untuk mendorong usaha lokal, dan membantu mengembangkan serta memberdayakan usaha pelaku UMKM di berbagai daerah di Indonesia.
Mengakselerasi Adopsi Digital
Rantai pasok global yang terganggu di tahun 2023 ini menjadi kesempatan bagi UMKM dan bisnis lokal untuk mengambil alih pasar. Namun dengan persaingan yang semakin ketat, bisnis lokal harus menjangkau pasar Indonesia secara lebih luas dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital dan mengintegrasikan tiap channel.
Perubahan perilaku konsumen menjadi salah satu tuntutan bagi pebisnis dan UMKM untuk masuk ke ekosistem digital. Berdasarkan report dari We Are Social dan Hootsuite pada Oktober 2022, 55,8 persen pengguna internet mengunjungi dan bertransaksi di situs belanja online. Dengan 77 persen dari total masyarakat Indonesia yang sudah aktif menggunakan layanan internet, pebisnis dan UMKM pun harus mengakselerasi adopsi digital.
Dari report dari We Are Social dan Hootsuite pula diketahui bahwa masyarakat Indonesia cenderung mencari tahu secara online mengenai brand, produk, dan layanan sebelum mereka melakukan pembelian. Presentasenya mencapai 67 persen, bahkan melebihi rata-rata global yang berada di angka 51,1 persen. Hal tersebut pun harus dimanfaatkan secara maksimal oleh pebisnis dan pelaku UMKM.
Meningkatkan Promosi Menarik dan Online Presence
Ketika terpapar dengan berbagai pilihan brand lokal, calon pelanggan akan memilih untuk membeli produk dari bisnis yang dipromosikan dengan baik. Terutama jika bisnis bisa membuat calon konsumen merasa dekat dengan brand dan produk mereka melalui konten media sosial atau Google search.
Untuk bisa lebih dekat dengan calon pembeli dan menempatkannya sebagai ‘teman’, tentunya brand atau pebisnis harus menggunakan teknik promosi yang menarik dan tidak terkesan ambisius. “Teknik promosi menggunakan content marketing yang bersifat soft-selling lebih tepat untuk diterapkan. Baik itu konten produksi sendiri, maupun konten kolaborasi dengan influencer,” kata Cemara Disa Winanda, Head of Creative Team Niagahoster.
Bisnis lokal juga wajib memiliki online presence yang kuat, antara lain dengan memanfaatkan website, media sosial, dan Google Bisnisku. Pasalnya, brand lokal harus bisa menguasai hasil pencarian lokal di Google untuk promosi dan marketing yang lebih baik.
Karena banyaknya calon pelanggan yang mencari bisnis di internet memanfaatkan mesin pencarian Google, bisnis harus dapat memahami search intent atau yang diinginkan oleh kebanyakan pencari terhadap satu kata kunci tertentu, terutama yang berkaitan dengan bisnis dan produk yang ditawarkan.
“Riset keyword sangat penting untuk menemukan topik dan kata kunci yang cocok dengan target pasar bisnis. Pastikan konten yang diposting di website bisnis atau media sosial sesuai keyword yang terkait dengan bisnis, sehingga akan lebih mudah bagi bisnis untuk mendapatkan posisi teratas di hasil pencarian,” ujar Annisa Fauziyyah, Head of Performance Marketing Niagahoster.