Nama Devara Putri Prananda (24) kini menjadi sorotan publik. Dia diduga menjadi otak pembunuhan seorang wanita muda asal Jakarta bernama Indriana Dewi Eka Saputri (25).
Devara Putri Prananda diduga menyuruh kekasihnya, Didot Alfiansyah alias DA (24) untuk menghabisi nyawa Indriana Dewi Eka. Setelah diusut, ternyata pembunuhan ini terjadi karena cinta segitiga.
Devara Putri Prananda merupakan pacar pertama dari Didot Alfiansyah. Sedangkan Indriana Dewi Eka merupakan pacar kedua dari Didot.
Didot sendiri menyuruh temannya yang bernama Muhammad Reza Swastika alias MR untuk menjadi eksekutor dan menghabisi nyawa Indriana Dewi.
Pembunuhan itu terjadi di Sentul Bogor pada tanggal 20 Februari 2024. Kemudian, mayat korban ditemukan di Kota Banjar pada 25 Februari 2024.
Kasus ini kemudian menjadi perhatian bagi masyarakat tanah air. Nama Devara Putri Prananda langsung terseret.
Siapa Devara Putri Prananda?
Devara Putri diketahui merupakan seorang Caleg DPR dalam Pemilu 2024 ini. Ia maju sebagai caleg DPR RI dari Partai Garuda untuk Dapil Jawa Barat XI yang meliputi kabupaten Majalengka, Sumedang, dan Subang.
Sedangkan dia merupakan warga asal Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat,
Wanita yang akrab disapa Alea itu mempunyai misi mengusulkan program kesehatan gratis bagi masyarakat yang tidak mampu.
Program ini akan menjamin akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau, sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Pada Pemilu 2024 ini, Devara Putri Prananda hanya mampu mengumpulkan 226 suara. Dengan perolehan suara yang minim itu, Devara terancam gagal lolos ke Senayan.
Namun, hingga berita ini diturunkan pihak Partai Garuda belum memberikan konfirmasi terkait kasus yang melibatkan Devara Putri Prananda ini.
Akan tetapi, sejumlah netizen terlihat sudah mendesak Partai Garuda untuk segera buka suara.
“Tolong ada komentar/klarifikasi soal caleg yg jd tersangka kasus banjar. mksh,” kata netizen.
“Bener gak min tolong klarifikasi dong soalnya bawa2. Partai tuh orang2 krna kasus pmbunuhn yg d lakukan si devara itu?” ujar netizen lainnya.
Kronologi Kasus Pembunuhan Indriana
Devara Putri Prananda menyuruh kekasihnya Didot Alfiansyah (24) untuk membunuh Indriana Dewi Eka.
Didot Alfiansyah lalu meminta bantuan kepada temannya Muhammad Reza Swastika untuk menghabisi Indriana Dewi Eka.
Dalam melancarkan aksinya, Didot Alfiansyah dan Reza pura-pura mengajak korban pergi jalan-jalan dari Jakarta ke Sentul, Bogor, menggunakan mobil Avanza yang disewa, Selasa (20/2/2024).
Ketika tiba di kawasan Bukit Pelangi Sentul, Reza menjerat leher korban dengan ikat pinggang selama 15 menit sampai korban tewas.
Setelah melakukan aksi keji itu, Didot Alfiansyah dan Reza berangkat ke Jakarta menjemput Devara Putri Prananda sambil membawa jasad korban.
Keesokannya atau pada Rabu (21/2/2024) sekitar jam 12.30 WIB, para pelaku membawa jasad korban menuju Pangandaran melalui Tol Cipali Cirebon.
Sesampainya di Kuningan, mobil tersebut rusak dan akhirnya ditowing atau diangkut ke bengkel.
Selama di dalam mobil, mulut korban ditutup masker seolah-olah terlihat tidur.
Jasad korban berada di dalam mobil selama empat hari.
Pada Jumat (23/2/2024) sekitar jam 02.00 WIB, Didot Alfiansyah dan Devara Putri Prananda mengeluarkan jasad korban dari mobil.
Mereka membuangnya ke jurang di belakang Tugu Gajah Kota Banjar.
Jasad korban ditutup dengan selimut.
Motif pembunuhan
Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Pol Surawan mengatakan, pembunuhan dilatarbelakangi cinta segitiga antara Didot Alfiansyah, Devara Putri Prananda, dan Indriana.
“Ya, kira-kira seperti itu (cinta segitiga). Jadi karena cemburu pelaku melakukan ini (pembunuhan),” ujar Surawan usai olah TKP di Jalan Bukit Pelangi Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jabar, Jumat (1/3/2024).
Surawan menjelaskan, Didot Alfiansyah dan Devara Putri Prananda merupakan sepasang kekasih.
Keduanya sudah berpacaran selama 5 tahun.
Namun, di saat bersamaan, ternyata Didot Alfiansyah juga tengah menjalin hubungan dengan Indriana.
Hubungan yang sudah berlangsung selama tujuh bulan itu rupanya diketahui oleh Devara Putri Prananda.
Devara Putri Prananda kemudian meminta Didot Alfiansyah untuk memilih dirinya atau Indriana Dewi Eka.
Jika Didot Alfiansyah memilih dirinya, maka Devara Putri Prananda meminta kekasihnya itu untuk menghilangkan Indriana Eka Dewi dari bumi.
“Perempuan (DP) ini lah yang meminta pelaku (MR) untuk melakukan pembunuhan terhadap korban,” ujarnya.
Fakta lainnya adalah pembunuh bayaran bernama Muhammad Reza Swastika ternyata dijanjikan uang sebesar Rp 54 juta oleh pasangan kekasih tersebut.
Mirisnya, uang Rp50 juta yang dipakai Devara Putri Prananda dan Didot Alfiansyah untuk membayar Reza, ternyata hasil dari menjual barang-barang mewah milik korban.
“Kemudian para pelaku menjual barang barang milik korban dengan harga Rp 54 juta dan memberikan imbalan kepada MR Rp 15 juta dan satu buah iPhone sebagai imbalan eksekutor,” ungkap Surawan.
Kombes Surawan berujar bahwa barang-barang Indriana Dewi Eka yang dirampas adalah jam tangan merek Rolex dan tas Louis Vuitton (LV).
“Barang berharga yang hilang jam tangan Rolex kemudian tas merek LV,” katanya.
Dua barang mewah yang biasanya dibandrol ratusan juta justru dijual tersangka hanya Rp 54 juta.