Chat mesra oknum wakil kepala sekolah ke siswi di Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu viral.
Akibat chat mesra tersebut, oknum wakil kepala sekolah dibebastugaskan dari jabatannya sekaligus dihentikan kegiatannya sebagai pelatih voli di sekolah tersebut.
Oknum wakil kepala sekolah tersebut juga tengah menjalani proses hukum setelah dilaporkan keluarga siswi yang jadi teman chat mesranya.
Oknum berinisial BJ tersebut juga akan kehilangan tunjangan dan penghasilan tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah (Wakepsek) Bidang Kesiswaan.
BJ telah dibebastugaskan dari semua jabatan yang diembankan. Bahkan dia juga tidak terlihat mengajar lagi di sekolah tersebut.
“Semua tunjangan termasuk jabatannya sudah kami cabut. BJ saat ini statusnya bebas tugas dari Wakepsek. Namun BJ tetap diharuskan untuk hadir ke sekolah, pasalnya BJ ini adalah seorang guru PNS,” ujar Kepala Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Wilayah III Manna Ir. Depti Burhani.
Sementara itu, terkait sanksi kedisiplinan terhadap BJ, akan diterapkan setelah ada instruksi dari Kadis Dikbud Provinsi Bengkulu.
Termasuk untuk kebijakan mutasi jabatan ke tempat lain, belum diterapkan karena pihaknya masih menunggu Pemprov Bengkulu bertindak.
“Yang jelas sanksi disiplin tetap ada, tapi seperti apa bentuknya, kami belum bisa sampaikan. Saat ini semuanya telah ditangani oleh Dinas Dikbud Provinsi Bengkulu. Termasuk untuk kasus pidananya juga telah dilaporkan oleh pihak keluarga korban ke polisi,” jelas Depti.
Sedangkan untuk siswinya sendiri meski masih terdaftar sebagai pelajar di SMA tersebut namun sejak chat mesra dengan gurunya beredar sudah lama tidak masuk sekolah.
Diakui Kasubag TU, siswinya itu memang sudah lama tidak masuk sekolah mengikuti pelajaran.
Hanya saja, dirinya mengaku, jika siswi itu masih berstatus dan terdaftar sebagai pelajar di SMAN tersebut.
“Maaf saya hanya fokus ke administrasi. Tapi setahu saya saat ini masih terdaftar (siswi, red) di sini,” ungkap Kasubag TU.
Menurutnya, terkait informasi yang berkembang dan tentu telah mencoreng nama sekolah, dirinya memastikan jika pihak sekolah akan melaksankan rapat internal.
Pihaknya masih belum menentukan apakah nantinya siswi tersebut tetap bersekolah di sana atau dikeluarkan dari sekolah.
“Belum tahu juga. Tapi kami pastikan selagi yang bersangkutan tetap ingin sekolah di sini maka tidak akan pernah dikeluarkan. Tetapi saya tidak bisa memastikan,” ujar Kasubag TU.