Dana BOS Dibawa Kabur Perampok, Rp 90 Juta Raib

Dana Bos,Perampok
Kepala SMP Negeri 1 Guguak Kabupaten Limapuluh Kota mengalami perampokan. Kepala sekolah bernama Orientis dirampok di Kota Payakumbuh, Sumatra Barat (Sumbar), Kamis (27/5/2021) Pagi.

Kasus perampokan yang dialami Kepala SMP Negeri 1 Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota, Orientis. Dia dirampok oleh dua orang tak dikenal (OTK) yang datang dengan sepeda motor. Peristiwa itu terjadi di dekat SPBU Parit Rantang, Kota Payakumbuh.

“Kejadian sekitar pukul 10.00 WIB, dekat SPBU Parik Rantang. Korban usai mengambil uang di Bank dan pergi ke Parik Rantang. Uang di tinggal dalam mobil, ternyata saat itu rampok beraksi,” kata salah seorang warga di lokasi kejadian.

Pelaku yang mengendarai sepeda motor sempat dikejar oleh sejumlah warga di lokasi, tetapi malah kabur tanpa jejak.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Limapuluh Kota, Win Hariandi mengatakan, ada sekitar Rp 90 juta yang dibawa kabur perampok tersebut.

“Korban pagi sempat ke kantor dinas, kemudian ke bank untuk pencairan dana. Usai mengambil uang, korban bersama istri pergi ke salah satu loket bus di dekat Parik Rantang. Nah, ketika uang dalam mobil ditinggalkan saat itu rampok beraksi,” katanya.

Akibat perampokan, Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) senilai Rp.90 juta raib dibawa maling. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota Indrawati Munir membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, korban sudah melapor ke Polres Payakumbuh.

Berdasarkan kejadian itu, Munir mengimbau agar kepala sekolah yang lain untuk hati-hati. Kemudian dalam melakukan penarikan dana tidak usah terlalu banyak.

“Usahakan ada teman yang mendampingi dan membawa uang tersebut. Kalau sudah selesai mengambil uang, langsung saja ke sekolah tidak usah kemana-mana,” katanya Jumat (28/5/2021).

Selain itu terangnya, pihak Dinas Pendidikan tengah merancang dengan Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) bagaimana sistem pengambilan uang dilakukan secara nontunai. Hal itu diharapkan bisa meningkatkan keamanan dan dapat mengurangi risiko serupa.

“Uang yang dibawa maling sekitar Rp.90 juta. Itu dana BOS,” ujarnya.

Menurutnya, dana BOS itu sudah ada peruntukkannya sesuai dengan petunjuk teknisnya. Di antaranya termasuk untuk kegiatan di sekolah dan guru honorer. Intinya semua sudah masuk ke dalam Rencana Kegiatan Sekolah.

Menurutnya, bagaimanapun semua kegiatan itu harus dibayarkan. “Tidak boleh ada kegiatan yang terganggu, apalagi menyangkut gaji guru honorer, ini harus dibayarkan,” katanya.

Ia mengatakan, dirinya sudah berkomunikasi dengan kepala SMPN 1 Guguak tersebut. Saat ini korban masih menenangkan diri pasca kejadian. Permasalahan ini nantinya juga dibahas untuk dicarikan jalan keluar.

“Nampaknya dia tentu tanggung jawab, cuma sekarang belum bisa, dia masih agak trauma. Kita lihat satu hingga tiga hari ini, baru nanti diadakan lagi pertemuan dengan komite, wakil kepala sekolah, dan guru untuk mencarikan solusi,” ujarnya.(Kay)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.