Desakan agar Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi dicopot dari jabatannya kini menggema di media sosial. Sejumlah warganet meminta kepala daerah yang dinilai tidak membawa kemajuan terhadap provinsi yang berada di ujung pulau Sumatera ini untuk tidak dipertahankan.
Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi belakangan ini memang jadi sorotan. Paska perseteruannya dengan TikTokers asal Lampung, Bima Yudho Saputro, yang mengkritik pejabat Lampung lantaran jalan yang rusak parah di wilayah tersebut tak kunjung diperbaiki.
Mirisnya, orang nomor satu di Lampung ini tertangkap kamera langsung tersenyum dan ikut bertepuk tangan setelah Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pemerintah pusat akan mengambil alih perbaikan jalan.
“Karena memang sudah lama, ya akan diambil alih oleh pemerintah pusat,” ujar Presiden Jokowi, (5/5/2023).
Menanggapi sikap tak terpuji Gubernur Lampung ini, warganet pun secara tidak langsung meminta dirinya untuk mengundurkan diri.
“Kalo kejadiannya di org jepang biasanya gubernurnya tau malu dan ngundurin diri gaksih,” tulis salah satu warganet, Sabtu (6/5/2023).
Desakan pemecatan Gubernur Lampung kini menggema di lini masa Twitter.
“Buhahahaha pecat gub lampung @jokowi,” kata warganet, Jumat (5/5/2023), sembari menandai akun Jokowi.
“Pak @jokowi pecat aja plis Gubernur Lampung ini,” tulis warganet lain, Sabtu.
“Emang bpk presiden ga bisa apa pecat itu gubernur nya lampung,” tanya pengguna lain.
Terkait hal ini, Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri (Kapuspen Kemendagri) Benny Irwan, tidak memberikan jawaban lugas.
“Mestinya pertanyaan itu untuk Pak Gubernur, bukan untuk Kemendagri,” ujarnya, Minggu (7/5/2023).
Namun, dia membenarkan bahwa seorang gubernur dapat dinonaktifkan atau diberhentikan dari tugasnya.
“Dapat (dinonaktifkan atau diberhentikan), bisa dilihat langsung di Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,” ungkapnya.
