Dewi Aryani, Anggota Komisi IX DPR RI bersama BKKBN dan Pemkab Tegal mengadakan Sosialisasi dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana di Desa Kedungkelor, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Jumat 29 Juli 2022 lalu.
Dalam acara ini Dewi Aryani Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini bekerja sama dengan BKKBN dan Pemkab Tegal mengajak para Kepala Desa se Kecamatan Warureja agar pro aktif dalam pencegahan stunting di Kabupaten Tegal.
Dalam kegiatan ini hadir selain Anggota Komisi IX DPR RI DR. Hj. Dewi Aryani, M.Si adalah Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB BKKBN Pusat Martin Suanta, S.E, M.Si, Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Tegal, Khofifah MM, serta Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, drg Widwiono, M.Kes
Tingginya jumlah bayi dan balita stunting di Kabupaten Tegal membuat Dewi Aryani gencar untuk menyerukan kawasan buah dan gizi desa agar kebutuhan gizi ibu hamil, bayi dan balita tercukupi.
”Ada 10.486 balita yang stunting di Kabupaten. Sementara jumlah keluarga yang potensi stunting mencapai sebanyak 135.536 KK. Ini yang bikin miris untuk generasi mendatang kalau tidak segera ditangani,” kata Dewi Aryani saat memberikan sambutan di acara KIE Program Bangga Kencana di Desa Kedungkelor, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Jumat (29/7/2022).
“Saya mengajak kepala desa membangun kawasan buah dan gizi desa. Itu salah satu upaya yang harus dan wajib dilakukan dibangun kepala desa,” sambung Dewi
“Desa Kedungkelor sebagai percontohan untuk penanganan memberikan bimbingan memberikan arahan memberikan contoh kepada para kepala desa di seluruh kabupaten Tegal Bagaimana cara memberdayakan masyarakat nya mengefektifkan anggaran dana desa untuk kesehatan,’katanya.
Dewi Aryani menambahkan, Kepala Desa sangat berperan penting dalam monitoring dan evaluasi serta pencegahan stunting bekerja sama dengan Dinas terkait.
“Kades yang bisa memberikan akurasi data sampai monitoring dan evaluasi semua permasalahan di desanya, maka dinas harus transparan memberikan data bumil resti hingga balita stunting untuk ditangani bersama-sama,” lanjut Dewi
Menurut Dewi banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya ibu hamil yang melahirkan bayi Stunting salah satunya faktor kemiskinan.
“Tapi disini saya melihat banyak faktor yang mempengaruhi, satu yang paling dominan yaitu masalah kemiskinan. Tapi ga semua Masalah kemiskinan pada ibu hamil melahirkan anak Stunting. Ada juga yang kondisi ekonominya bagus anaknya Stunting karena waktu hamil ibunya diet ga mau terlihat gemuk,”kata Dewi.
Dalam acara Sosialisasi dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana di Desa Kedungkelor, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB BKKBN Pusat Martin Suanta, S.E, M.Si juga memberikan materi bertajuk Strategi Percepatan Penurunan Stunting. (EH).