Digital Pilipinas Digerakkan oleh Pemerintah Filipina dan Singapura

- Advertisement -
Sejumlah instansi pemerintah Filipina, sektor swasta, dan Monetary Authority of Singapore (MAS) baru-baru ini meluncurkan “Digital Pilipinas: A Closer Look at the Philippine Sandbox”, sebuah gerakan yang mendorong perubahan lewat teknologi dan inovasi di tingkat lokal dan global, pada 22 Juli.

Digital Pilipinas digagas GeiserMaclang dan didukung pemerintah Singapura lewat MAS, serta pemerintah Filipina lewat Departemen Perdagangan dan Industri (DTI) dan Departemen Keuangan (DOF).

Dalam paparannya, Chief FinTech Officer, MAS, Sopnendu Mohanty, berkata, “Filipina termasuk salah satu pasar di Asia yang memiliki potensi terbesar untuk bertransformasi. Kami mempromosikan teknologi demi perkembangan masyarakat. Jadi, kepentingan umum menjadi aspek penting bagi keberhasilan ruang uji inovasi (sandbox).”

Salah satu pendiri Digital Pilipinas Convenor dan GeiserMaclang Marketing Communications, Inc., Amor Maclang, mengemukakan bahwa teknologi ikut mengatasi kendala-kendala yang telah lama menghambat Filipina. Peran teknologi ini tercantum dalam agenda 12 poin Digital Pilipinas.

“Berbagai inovasi tengah berlangsung di sandbox Asia. Kita harus berbuat lebih banyak hal, tak hanya meningkatkan kemampuan berinovasi sebagai suatu negara guna menjaga daya saing. Namun, kita juga memerlukan keahlian teknologi dan inovasi dari para pemimpin masa depan,” kata Maclang.

Menteri Perdagangan dan Industri Filipina Ramon Lopez mengomentari sektor e-commerce yang berkembang pesat di negaranya, dan berkata, “Sebelum pandemi, pemerintah telah memanfaatkan digitalisasi demi mempermudah aktivitas bisnis. Penggunaan e-commerce memfasilitasi transformasi digital pada kalangan perusahaan. Pemerintah tetap berkomitmen mendukung beragam pemangku kepentingan di Filipina guna menjamin kepentingan umum di sektor e-commerce.”

Sementara, Menteri Keuangan Filipina Carlos Dominguez mengangkat pencapaian Filipina dalam pemungutan pajak secara elektronis.

“Perekonomian kami harus beradaptasi dengan teknologi modern agar tetap relevan. Bahkan, sebelum pandemi terjadi, pemerintah menyambut baik perkembangan pesat Teknologi Finansial (TekFin) di Filipina. Instansi pendapatan negara juga telah menjalankan digitalisasi,” jelasnya.

Digital Pilipinas telah menyusun agenda 12 poin yang menyediakan sejumlah solusi untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi industri dan ekosistem ekonomi di Filipina, sekaligus menangkap berbagai peluang yang digerakkan TIK.

Ke-12 poin dalam agenda ini adalah FINTECH, GOVTECH, dan REGTECH; PROPTECH; DIGITAL TRANSFORMATION; OVERSEAS FILIPINO BANKING; FUTURE OF MOBILITY; INSURETECH; E-COMMERCE; CYBER SECURITY; INTERNET OF ENERGY; FUTURE OF EDUCATION; DIGITAL CITIES; serta GAMING.

Digital Pilipinas akan menggelar berbagai kegiatan selama berbulan-bulan menjelang World FinTech Festival pada 11-12 November 2021. Di ajang ini, berbagai pemimpin dan perintis teknologi terkemuka di Filipina akan berbagi pandangan tentang sejumlah tren dan kegesitan organisasi di tengah kondisi normal yang baru.

Sejumlah pihak yang turut tampil dalam ajang ini termasuk Digital Pilipinas Co-Convenors AFIN (ASEAN Financial Innovation Network) / APIX, Angkas, Dragonpay, European Chamber of Commerce of the Philippines, FinTech Philippines Association, Global Impact Fintech Forum (GIFT), Insular Life, Kimstore, KPMG of the Philippines (R.G. Manabat & Co), Mynt (GCash), Overseas Filipino Bank (OF Bank), The Final Pitch, Tier One Entertainment, Union Bank of the Philippines, UNObank, Women Future Conference, serta Xendit Philippines.

Maclang menjelaskan, “Kita belum sepenuhnya merdeka hingga kita mampu mengendalikan masa depan digital sebagai sebuah negara.”

spot_img

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA