Duet Cak Imin – Puan mulai digulirkan. Hal ini terungkap setelah PKB memutuskan bakal berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP) di Pilpres 2024 dengan mengusulkan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Puan Maharani sebagai capres dan cawapres pada 2024.
Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno menanggapi wacana duet Cak Imin – Puan yang digulirkan PKB ini. “Pernyataan yang menarik, keinginan yang simpatik. Tentu kami catat untuk terus dikomunikasikan. Namun penentuan paslon capres di PDIP merupakan hak prerogatif Ketua Umum,” ujar Hendrawan Supratikno, Selasa (1/6/2021).
Terkait usulan duet Cak Imin – Puan ini menurut Hendrawan saat ini PDIP belum fokus mengurusi Pilpres 2024. PDIP saat ini kata Hendrawan berfokus pada pemulihan ekonomi karena dampak pandemi Corona (COVID-19).
“Kami selama ini masih berfokus untuk menyukseskan program-program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Jadi kami harus lebih sering turun ke lapangan untuk memperkuat daya tahan masyarakat dalam upaya mengatasi pandemi dan resesi, dan membangun solidaritas sosial akar rumput,” ujarnya.
PKB memastikan bakal berkoalisi dengan PDIP di Pilpres 2024. PKB sepakat menjodohkan ketumnya, dengan mengusulkan duet Cak Imin – Puan pada pilpres mendatang.
Alasan PKB ‘menjodohkan’ sang ketum dengan Puan di pilpres adalah hubungan PKB dan PDIP yang sudah terjalin lama. Selain itu, PKB menilai memiliki kesamaan dengan PDIP.
“Memiliki kesamaan pandangan dalam kebangsaan. PDIP pemenang Pemilu 2019 sehingga bisa membuat koalisi pemerintahan yang kuat dan efektif. Terbukti kerja sama koalisi selama 2 masa pemerintahan ini berhasil,” ujar Ketua DPP PKB Faisol Riza.
Sebelum muncul suara duet Cak Imin – Puan, ada juga usulan menjodohkan Puan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Usulan Anies-Puan itu dilontarkan oleh politikus PDIP Effendi Simbolon. Effendi mengaku punya alasan kuat di balik usulannya ini.
“Saya punya usul, saya bilang Mbak Puan itu dipasangkannya harus sama Anies. Ya jangan lagi Prabowo. Jadi Puan capres, Anies cawapres,” kata Effendi, Minggu (30/5/2021).
Effendi juga menyebut duet Puan-Anies sebagai rekonsiliasi nasionalis dengan religius. Anggota DPR RI itu menyarankan Gerindra mendukung pasangan Puan-Anies tanpa memiliki calon, baik di posisi capres maupun cawapres.
“Itu baru rekonsiliasi nasionalis dan religi,” ujar Effendi.