Gara-gara Aplikasi AirDrop, kasus video mesum yang melibatkan artis Gisel bocor dan membuat heboh jagat maya. Video itupun tersebar sehingga menyebabkan mantan istri Gading Marten itu bersama teman prianya terjerat Undang-undang Pornografi.
Aplikasi transfer file antar perangkat iOS, AirDrop, kini tiba-tiba saja ramai diperbincangkan. Karena menurut keterangan dari kepolisian, artis yang juga penyanyi itu mengaku pernah mengirim video yang dimaksud kepada teman prianya itu melalui aplikasi AirDrop.
Mungkinkah video itu bocor dan tersebar di media sosial karena proses pengiriman itu?
Peneliti Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Ibnu Dwi Cahyo meragukannya. Menurutnya, kemungkinan kecil orang lain bisa ‘membajak’ atau membocorkannya.
Ibnu menjelaskan bahwa pengiriman file video melalui AirDrop seperti mengirim pesan via WhatsApp. Bedanya, AirDrop menggunakan sistem operasi iOS dan macOS Apple Inc.
Ibnu menegaskan, orang lain tidak bisa mengakses isi file karena dua telepon seluler (ponsel) harus pairing (proses saling mengenal) satu sama lain terlebih dahulu. Sebelum kirim file/data juga ada notifikasi apakah benar akan mengirim ke ponsel orang tersebut.
“Kemudian penerima juga menerima notifikasi. Hal ini hanya bisa antar-iPhone. Jadi, tidak bisa orang lain,” ujarnya.
Dia menduga, video bisa tersebar luas di media sosial karena memang dikirim kepada orang lain atau sengaja disebar. Dan itu tidak harus lewat AirDrop. Ibnu yakin ketika perkara ini diperiksa di pengadilan, akan ketahuan siapa saja yang kirim video tersebut.
“Ada kemungkinan, baik GA maupun MYD, yang mengirim kepada orang lain, bisa lewat AirDrop, WhatsApp, atau lewat platform lainnya sehingga akhirnya tersebar luas,” jelasnya.
Sementara, peneliti keamanan Google Project Zero Ian Beer mengungkapkan bahwa hingga Mei, berbagai iPhone dan perangkat iOS lainnya rentan terhadap eksploitasi luar biasa yang memungkinkan hacker melakukan boot ulang dari jarak jauh.
Hal itu bisa membuat hacker mengambil kendali penuh atas perangkat dari jarak jauh, termasuk membaca email dan pesan lainnya, mengunduh foto, bahkan menonton dan mendengarkan pengguna melalui mikrofon dan kamera iPhone.
The Verge, 1 Desember 2020 melaporkan, menurut Beer hal itu terjadi karena iPhone, iPad, Mac, dan Apple Watch saat ini menggunakan protokol yang disebut Apple Wireless Direct Link (AWDL).
AWDL membuat jaringan mesh untuk fitur seperti AirDrop (sehingga pengguna dapat dengan mudah mengirimkan foto dan file ke perangkat iOS lain) dan Sidecar (untuk dengan cepat mengubah iPad menjadi layar kedua).
Beer tidak hanya menemukan cara untuk mengeksploitasinya, dia juga menemukan cara untuk memaksa AWDL menyala bahkan jika sebelumnya telah dihentikan. “Saya tidak memiliki bukti bahwa masalah ini dieksploitasi di luar sana,” kata dia.
Namun, dia mengakui bahwa dia membutuhkan waktu enam bulan penuh untuk mengendus, memverifikasi, dan mendemonstrasikan eksploitasi ini, meskipun telah diperbaiki pada Mei lalu. Dia menyarankan agar para pengguna tidak menganggap ringan tentang adanya peretasan itu.
Apple tidak membantah bahwa eksploitasi itu ada, dan pada kenyataannya mengutip Beer untuk beberapa pembaruan keamanan Mei 2020 yang terkait dengan kerentanan. Namun, perusahaan menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna iOS, sejauh ini, sudah menggunakan versi iOS yang lebih baru yang telah ditambal.
Apa itu dan Cara Pakai AirDrop
Sudah pernah menggunakan AirDrop pada perangkat iOS kamu? Sebagai pengguna gadget Apple, kamu mungkin pernah bertanya, apa fungsi AirDrop pada iPhone atau MacBook-mu. AirDrop merupakan fitur yang memungkinkan semua perangkat Mac dan iOS bisa saling berkirim data secara nirkabel.
Bukankah bisa di-email atau dikirim melaui iMessage saja? Tidak seperti aplikasi pengelola pesan lainnya, ada beberapa hal yang berbeda dari AirDrop yang ditawarkan Apple. Untuk lebih lengkapnya, mari mengenal AirDrop pada gadget iOS, apa fungsinya?
Apa sebenarnya AirDrop itu? AirDrop adalah layanan pengiriman data antar gadget Apple dengan memanfaatkan jaringan WiFi dan Bluetooth. Mudahnya seperti ini, kamu bisa berkirim data dengan pengguna Apple lain secara nirkabel, mirip seperti berbagi file dengan menggunakan Bluetooth di Android.
Kamu bisa menggunakan fitur tersebut di iPhone 5 atau lebih baru, iPad generasi empat atau lebih baru, ipad mini, hingga iPod Touch generasi kelima. Syaratnya, gadget tersebut harus menjalankan iOS 7 atau lebih baru dan OS X Yosemite di MacBook.
Apa beda AirDrop dengan berbagi file menggunakan Bluetooth seperti biasanya? Karena semua gadget tersebut merupakan satu ekosistem, kamu dijamin bakal mudah dalam mengatur perpindahan file antar perangkat. Selain itu, perpindahan data antar gadget dijamin “ngebut” alias supercepat. Yang terutama sih, kamu tidak perlu kuota data untuk berbagi file.
Bukankah lebih praktis mengirim data lewat aplikasi pesan singkat seperti WhatsApp atau LINE? Iya, kamu mungkin memang sudah terbiasa menggunakan aplikasi untuk mengirim data. Jika ukuran datanya besar, mungkin kamu memakai email atau menggunggahnya ke Google Drive untuk berbagi data. Akan tetapi, seperti yang telah disebutkan di atas, cara berbagi file antar gadget Apple dijamin cepat dan tidak makan kuota.
Meski demikian, pengiriman data dengan aplikasi ini harus dilakukan dalam jarak dekat. Jadi, ketika kamu baru selesai mengambil foto wefie dengan teman-teman, fotonya bisa langsung dikirmkan dengan kualitas gambar yang tajam. Singkatnya, fungsi aplikasi ini pada iPhone mirip seperti NFC pada Android.