Pernyataan politisi PSI Grace Natalie bahwa partainya tidak akan mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024 nanti, ditanggapi oleh pengamat politik Muslim Arbi. Menurutnya pernyataan itu dilontarkan tak bisa lepas dari kekalahan Ahok di Pilgub DKI 2017 lalu.
Pernyataan Grace Natalie tidak mendukung Anies Baswedan untuk Pilpres 2024 dinilai oleh Muslim Arbi tidak ada pengaruhnya terhadap peta bursa pencapresan. Sebab, partai yang pernah dikomandani oleh Grace Natalie itu bukan sebagai parpol yang lolos ke Senayan, sehingga tidak punya ambang batas syarat pencalonan presiden.
Hal itu disampaikan Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menanggapi pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie yang menyatakan tidak akan mendukung Anies di Pilpres 2024 nanti.
“Kalau PSI tidak dukung Anies di 2024, kan PSI tidak punya ambang batas, sehingga PSI tidak dibutuhkan di Pilpres 2024,” kata Muslim Arbi, Selasa (21/6).
Pernyataan Grace Natalie tersebut menurut Muslim rancu dan terkesan sebatas ungkapan kebencian kepada sosok Gubernur Anies Baswedan. Kebencian ini tak lepas dari Anies mengalahkan Cagub Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang didukung PSI 2017 lalu.
“Wong partai sekelas PDIP saja lakukan pendekatan dengan Anies saat di Formula E dahulu,” ujarnya.
“Bahkan Puan Maharani sebagai Ketua DPR dan pimpinan PDIP keluarkan HP dan selfie di samping Jokowi. Begitu juga partai sekelas Nasdem saja melalui Rakernasnya telah usung Anies,” jelas Muslim.
Alih-alih melontarkan pernyataan kontroverisial dan bernada kebencian, Muslim menyarankan kepada Grace Natalie dan PSInya untuk mengubah strategi promosinya agar lebih disukai masyarakat.
“Di saat nama Anies dan ketokohannya moncer saat ini, sebaiknya alih-alih komen tidak dukung, sebaiknya PSI nebeng popularitas Anies, biar PSI terdongkrak suaranya,” kata Muslim.