Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dilaporkan ke Polda Sumut atas dugaan melanggar protokol kesehatan. Dugaan pelanggaran dilakukan Edy ketika menghadiri Agrowisata Paloh Naga di Kabupaten Deli Serdang, Sabtu 16 Januari 2021 lalu.
Edy Rahmayadi dilaporkan oleh Himpunan Mahasiswa Al- Washliyah (Himma). Seperti diungkapkan Ketua Himma Sumut, Abdul Razak.
Pihaknya melaporkan Edy Rahmayadi ke polisi pada Kamis kemarin, 21 Januari 2021. Selain itu, Himma juga melaporkan pihak penyelenggara seperti Direktur Bank Sumut Muhmmad Budi Utomo dan Bupati Deli Serdang Anshari Tambunan.
“Laporan terkait dugaan pelanggaran prokes. Ini melanggar konstitusi protokol kesehatan nomor 6 tentang karantina dan surat telegram Kapolri nomor ST/3220/XI/KES.7.2020,” ujar Abdul kepada di Medan, Jumat 22 Januari 2021.
Acara yang dihadiri Gubernur Sumatera Utara ini adalah dalam rangka penyerahan Corporate Social Responsibility (CSR) oleh Bank Sumut ke Agrowisata Paloh Naga untuk pengembangan ekonomi masyarakat di sektor pertanian dan wisata.
Sementara, Edy Rahmayadi mengatakan kegiatan itu, dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. Pun, menurutnya jumlah kehadiran juga sudah dibatasi.
“Biarin aja kalau dilaporkan, nantikan. Saya dipanggil Polda kalau dilaporkan,” Ujar Edy di rumah dinas Gubernur di Kota Medan.
Gubernur Sumut ini juga mengungkapkan bila terbukti melanggar protokol kesehatan siap dicopot dari Kepala Satgas COVID-19 Sumut. “Saya Kasatgas COVID-19. Kalau itu melanggar, pasti saya tinggalkan itu,” tegas Edy.
Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu, mengatakan kehadirannya dalam acara itu hanya ingin melihat dan memberikan dukungan terhadap program yang dilakukan masyarakat. Ia meminta tak usah dipolitisir dan dibesar-besarkan.
“Jangan dipolitisir kegiatan ini, kita melihat rakyat di desa. Kita mengapresiasi masyarakat desa yang telah membuat dan membangun desanya. itu yang dibesarkan, jangan yang lain-lain,” ujar Edy.
