Hasto Kristiyanto dituding ingin memecah belah antara Megawati Soekarnoputri dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal ini disampaikan politisi Partai Demokrat, Herman Khaeron ketika menanggapi pernyataan Hasto yang menuding Demokrat melakukan kecurangan masif pada Pemilu 2019
“Hasto jangan mau pecah belah, jangan selalu ingin mecah belah antara Bu Mega dengan Pak SBY. Jangan terus membuat renggang, ini Hasto selalu membolak-balik fakta saja,” kata Herman, Minggu (18/9).
Herman menilai, apa yang disampaikan Hasto Kristiyanto malah membuat masyarakat berpikir bahwa selama ini yang merancang agar jalannya pelaksanaan pemilu banyak kecurangan berasal dari pihak PDI Perjuangan. Sebab, apa yang disampaikan SBY pada pidato di Rapimnas tempo hari merupakan fakta yang terjadi di lapangan.
“Kritik-kritik itu bisa saja terjadi apa yang disampaikan Pak SBY bahwa bisa terjadi pemilu yang tidak adil dan jujur karena ada potensi untuk hanya menggiring dua calon dan dua calon itu pun dari pihak mereka. Terus apa yang membuat Hasto membuat ke mana- mana berbicara tanpa arah? Jadi dalam pandangan saya Hasto selama ini membuat pecah belah,” jelasnya.
Terlebih, kata Herman, apa yang diungkapkan Hasto Kristiyanto soal kecurangan pada Pemilu 2019 hanya untuk memperlihatkan dirinya loyal terhadap partai berlambang kepala banteng tersebut. Padahal, yang terjadi Hasto yang membuat pecah belah.
“Untuk menunjukkan bahwa Hasto loyal kepada korpsnya padahal sebetulnya memecah belah. Karena tidak ada juga yang membuat tuduhan Hasto itu benar, tidak ada. Kalau potensi apa yang disebutkan Pak SBY ya potensi itu ada dan kasat mata semua orang juga tahu,” ujar Herman.
“Justru menurut saya ini membenarkan dia bahwa selama ini mensetting begitu tapi ya selebihnya menurut saya upaya Hasto untuk seolah-olah dia loyal kepada korpsnya padahal itu sebetulnya memecah belah,” imbuhnya.