PDIP mengaku memiliki sejumlah kecocokan dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Sehingga membuka peluang untuk bekerja sama pada agenda-agenda politik ke depannya. Hal ini diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.
“PDIP sama PAN sangat cocok untuk membangun kerja sama, terlebih setelah saya mendapat bisikan dari teman-teman PAN sejak Pak Amien Rais tidak ada di PAN,” kata Hasto, Jumat (28/5/2021).
Hasto juga mengatakan, dengan tidak adanya Amien Rais ini maka semakin mempermudah bagi PDIP membangun kerja sama dengan partai yang diketuai Zulkifli Hasan ini.
“Itu makin mudah lagi untuk membangun kerja sama politik, dan saya tahu Pak Zulkifli beliau adalah sosok yang berkomitmen dengan bangsa dan negara, dengan sangat jelas ketika ditawari oleh koalisi partai atas dasar agama beliau menegaskan itu akan menambah pembelahan yang terjadi,” ujarnya.
Hasto juga mengatakan, partainya membuka peluang kerja sama politik dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pasalnya dua partai tersebut memiliki kesamaan secara sejarah.
Menurut Hasto, kerja sama dengan PPP saat Hamzah Haz pada 2001 silam menjadi Wakil Presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri. Karena itu dengan PPP, partainya juga mudah untuk berkoalisi.
“Jadi bukan hanya dia tetangga dekat dengan kami, tapi sejarah, kami punya perasaan senasib zaman Orde Baru itu membuat kita bertemu, terbukti ketika Bu Mega dijodohkan oleh MPR dengan Pak Hamzah Haz bisa bersahabat dengan baik,” jelasnya.
Hasto juga menjelaskan, kecocokan dengan PKB. Pada saat peringatan Harlah Nahdlatul Ulama (NU) banyak kepala daerah dari partainya yang merupakan orang NU.
“Kami kaget ternyata jumlah kepala daerah di PDIP yang berafiliasi dengan NU itu total kepala daerah dan wakil kepala daerah ada 101, sehingga itu juga kalau PKB sama partai yang dipimpin Megawati itu hanya beda tapi basis massa itu sama-sama NU,” pungkasnya.