Video Gus Miftah membagi-bagi uang ke sejumlah warga beredar di media sosial X (dulu Twitter). Dalam video berdurasi 1 menit 13 detik itu, tampak Gus Miftah memegang segepok uang pecahan Rp 50.000.
Lantas, warga yang mendapat uang tersebut berbaris untuk menerima uang yang diberikan oleh Gus Miftah tersebut.
Kemudian, ada seseorang yang juga meneriakkan nama capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, saat Gus Miftah tengah membagikan uang.
“Prabowo, 02,” ujar orang tersebut.
Selain itu, ada juga orang di belakangnya yang membentangkan baju hitam bergambar Prabowo.
Senada, dia juga menyuarakan berupa ajakan untuk mencoblos Prabowo saat pemilihan Pilpres 2024 mendatang.
“Coblos 02,” tuturnya.
Tak hanya sekali, orang tersebut kembali mengajak untuk mencoblos Prabowo. Namun, belum diketahui lokasi acara bagi-bagi uang yang dilakukan Gus Miftah tersebut.
Demokrat: Gus Miftah Sedekah ke Masyarakat, Bukan Kampanye
Menanggapi video tersebut, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, angkat bicara. Kamhar mengaku baru melihat video Gus Miftah tengah bagi-bagi uang tersebut.
“Baru lihat videonya. Kita belum mengetahui konteks kegiatan ini,” ujarnya, Jumat (29/12/2023).
Namun, dia menyebut acara bagi-bagi uang tersebut tidak memiliki unsur kampanye. Kamhar mengklaim aksi Gus Miftah itu adalah sedekah bagi masyarakat.
“Namun jika dicermati videonya, tak ada unsur yang bisa dikategorikan sebagai kampanye. Lebih pasnya sebagai bentuk sedekah kepada masyarakat.”
“Jelas terlihat orang dewasa dan anak kecil disantuni. Jadi ini menggugurkan tudingan bermotif politik elektoral,” ujarnya.
Kamhar juga mengungkapkan dalam acara bagi-bagi uang tersebut, tidak tampak adanya atribut dari Prabowo-Gibran.
“Lagipula tak nampak atribut paslon tertentu yang menjadi salah satu tanda bisa diduga sebagai kegiatan untuk paslon kontestan Pemilu,” tuturnya.
Namun, ketika ditanya soal ada orang yang membentangkan baju bergambar Prabowo, Kamhar menyebut yang bersangkutan adalah simpatisan.
Menurutnya, apa yang dilakukan orang tersebut tidak melanggar aturan.
“Itu (orang yang membentangkan baju bergambar Prabowo) simpatisan paslon. Tak ada larangan untuk itu,” katanya.
Lebih lanjut, Kamhar mengajak masyarakat untuk mencermati dinamika Pemilu 2024 saat ini agar tidak terjebak dalam fitnah.
“Memang, Gus Miftah bagian dari TKN Prabowo-Gibran, namun bukan berarti setiap aktivitas sosial kemasyarakat yang dilakukannya adalah bentuk kampanye paslon.”
“Oleh karena itu, kami mengajak semua untuk lebih cerdas dan cermat dalam mencermati dinamika di tahun politik ini, agar tak terjebak pada fitnah dan hal-hal yang menyebabkan kegaduhan,” tukasnya.
Gus Miftah Membantah Lakukan Money Politic
Gus Miftah lantas buka suara terkait video tersebut. Dia membantah dirinya melakukan money politics dalam video tersebut.
Dia awalnya menjelaskan terkait kondisi dalam video itu. Dia menyebut saat itu tengah bersilaturahmi dengan salah satu pengusaha kaya di Pamekasan.
“Haji Her (yang depan) pengusaha kaya Pamekasan tiap hari bagi sedekah di pasar, di sawah, pesantren, dan lain-lain. Kemarin saya silaturrahmi ke beliau,” kata Gus Miftah saat dikonfirmasi, Jumat (29/12/2023).
Dia menyebut saat itu Haji Her memang tengah membagikan sedekah. Dia pun mengaku diminta membantu membagikan sedekah tersebut.
“Beliau pas mau sedekah saya diminta ikut membagikan sedekahnya,” ucap dia.
Dia pun membantah melakukan money politics. Dia menegaskan kegiatan bagi-bagi uang itu tidak ada kaitannya dengan politik dan hanya sekadar membagikan sedekah orang lain.
“Bukan, beliau (Haji Her) tiap hari sedekah,” ujar dia.