Beberapa waktu lalu, Lee Seung Gi telah dikabarkan meminta Hook Entertainment untuk mengungkapkan pembayarannya. Kabar itu menjadi heboh lantaran agensi belum lama ini digerebek oleh pihak berwajib.
Pada Senin (21/11), Dispatch merilis artikel tentang dugaan Lee Seung Gi telah diperbudak Hook Entertainment selama 18 tahun bekerja. Telah merilis 27 album sejak debut, rupanya aktor sekaligus penyanyi itu tidak menerima bayaran sepeser pun. Padahal Lee Seung Gi sudah mencetak sejumlah lagu hits.
Dispatch membeberkan Lee Seung Gi telah menjadi contoh “budak modern” karena ulah agensi. Menurut ketentuan kontrak, Lee Seung Gi harusnya mendapakan 60 persen penjualan selama 2009-2016 dan 70 persen penjualan dari 2017 hingga 2022.
Jumlah yang harus diterima Lee Seung Gi harusnya sebesar 5,8 miliar won (sekitar Rp67,2 miliar). Namun menurut rincian biaya produksi yang didapatkan Dispatch menunjukkan kejanggalan.
Secara keseluruhan, Hook Entertainment menghabiskan 171 juta won (sekitar Rp1,98 miliar) untuk album ke-6 Lee Seung Gi yang bertajuk “And…” pada 2015. Sedangkan agensi sudah menyetorkan deposit sebanyak 210 juta won (sekitar Rp2,4 miliar).
131 juta won lainnya (sekitar Rp1,5 miiliar) lainnya dicatat dari penjualan album dan selanjutnya 13 juta won (sekitar Rp150 juta) dihasilkan dari penjualan distribusi langsung. Selain itu, jumlah yang diterima Kakao dari album terkait 700 juta won (sekitar Rp8 miliar).
Secara singkat, album ke-6 Lee Seung Gi memperoleh pendapatan 1,05 miliar won (sekitar Rp12 miliar). Dikurangi biaya produksi, 884 juta won (sekitar Rp10 miliar) akan tetap menjadi profit album.
Seharusnya Lee Seung Gi menerima uang sebanyak itu untuk album ke-6. Akan tetapi, semua uang itu masuk ke kantong Hook Entertainment.
Sebelumnya, Hook Entertainment yang juga menaungi Park Min Young, Lee Seo Jin hingga Youn Yuh Jung dikabarkan terlibat penggelapan dana. Kasus tersebut disinyalir menjadi alasan agensi sempat digeledah selama lima jam.
