Stalker Nayeon TWICE yang berasal dari Jerman kini muncul lagi dan mengaku telah berada di Korea Selatan. Stalker itu juga diketahui ikut menyebabkan gangguan pada member TWICE yang lain. Kini stalker tersebut muncul kembali dalam sebuah video wawancara dengan salah satu YouTuber K-Pop.
Dalam video wawancara itu, stalker Nayeon, Josh tampak sama sekali tidak merasa bersalah dengan semua aksinya selama ini. Bahkan ia menolak disebut sebagai stalker Nayeon. Ia pun terus menerus menunjukkan sikap keras kepala saat YouTuber dan menolak mengakui aksinya telah mengganggu Nayeon dan anggota TWICE yang lain.
“Saya tidak pernah benar-benar meminta maaf ke Nayeon karena saya tidak pernah melakukan kesalahan. Saya membuat video permintaan maaf untuk Nayeon, sebenarnya bukan permintaan maaf, (tapi) lebih seperti, saya menyesal atas insiden yang terjadi, tapi itu bukan salah saya,” ungkap Josh dalam video yang diunggah channel YouTube Ploopy678, Minggu (2/10).
“Itu bukan salah saya, karena saya selalu bertindak dengan niat dan saya pikir 10 kali sebelum saya melakukan sesuatu dan ketika sesuatu yang buruk terjadi, itu benar-benar bukan salah saya,” sambungnya.
Tampaknya Josh kini datang ke Korea Selatan dengan tekad yang semakin kuat. Ia juga mengaku bisa tinggal selama mungkin di Korea Selatan, jika Nayeon mau, bahkan jika itu 10 tahun atau selamanya. Meski begitu, Josh juga menyinggung soal pengorbanannya yang meninggalkan semua pekerjaan dan urusannya di German untuk Nayeon.
“Aku akan tinggal kali ini, selama itu diperlukan, aku akan tinggal selama Nayeon menginginkanku. Tapi kalau dia bilang kembali ke Jerman, maka saya akan segera kembali ke Jerman karena saya juga ada urusan di Jerman,” tegas Josh.
“Meskipun saya memiliki banyak hal penting untuk dilakukan di Jerman, saya tinggal di sini di Korea Selatan, dan saya berkata, saya tinggal di sini di Korea Selatan selama Nayeon menginginkan saya, karena saya benar-benar mencintainya. Bagi saya pergi ke Korea Selatan sangat mahal, bukan hanya karena untuk penerbangan, tetapi juga saya harus mengabaikan hal-hal penting yang harus saya lakukan di Jerman,” pungkasnya.