Tindik banyak dilakukan untuk memperindah penampilan. Namun, ada beberapa risiko tindik yang perlu diperhatikan sebelum Anda memutuskan untuk melakukannya. Karena bila dilakukan sembarangan, tindik justru bisa menimbulkan masalah kesehatan.
Tindik atau piercing adalah metode membuat lubang kecil di bagian tubuh tertentu dengan cara menusukkan jarum. Nantinya, lubang tersebut akan menjadi tempat untuk memasang perhiasan.
Bagian tubuh yang umumnya ditindik adalah telinga. Akan tetapi, sebagian orang juga kerap melakukan tindik di bagian tubuh lain, seperti hidung, bibir, lidah, puting, dan bahkan area kelamin.
Tindik sebenarnya merupakan tindakan yang aman dilakukan. Namun, jika tindik dilakukan dengan peralatan yang tidak steril, Anda berisiko terkena penyakit infeksi, seperti tetanus, HIV, maupun hepatitis B dan hepatitis C.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Tindik
Sebelum Anda memutuskan untuk melakukan tindik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tetap aman dan terhindar dari gangguan kesehatan yang dapat terjadi, yaitu;
-
Pastikan Anda telah melakukan vaksinasi terlebih dahulu, terutama vaksin tetanus dan hepatitis B.
-
Pilih tempat tindik yang bersih dan memiliki prosedur keamanan bagi pelanggan. Anda dapat mengetahuinya dari kebersihan peralatan tindik yang digunakan dan jarum yang masih disegel. Selain itu, tempat tindik yang baik biasanya memiliki mesin strerilisasi alat tindik atau autoklaf (autoclave).
-
Bersihkan terlebih dahulu area tubuh yang akan ditusuk jarum sebelum melakukan tindikan. Anda dianjurkan untuk menggunakan sabun antiseptik.
-
Pastikan jarum untuk menindik bukan jarum bekas. Jarum yang digunakan harus baru, masih bersegel, steril, dan sangat tajam.
-
Pastikan orang yang akan menindik telah mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan sekali pakai sebelum melakukannya.
-
Pastikan Anda tidak alergi dengan bahan perhiasan, misalnya alergi terhadap materi metal atau logam.
-
Pilih perhiasan yang terbuat dari bahan bebas racun, seperti emas murni, titanium, niobium, atau jenis baja yang kualitasnya sama dengan alat bedah (surgical stainless steel).
-
Perhiasan yang akan digunakan pada lubang tindikan juga harus disterilkan terlebih dahulu.
-
Jarum bekas menindik harus ditaruh di wadah khusus, kemudian dibuang di tempat khusus.
-
Setelah ditindik, bersihkan perhiasan dan lubang tindikan secara rutin.
-
Cuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh tindikan.
-
Bila Anda membuat tindikan di bagian mulut, gunakan obat kumur antibakteri yang bebas alkohol tiap usai makan.
Berbagai Kondisi yang Tidak Memungkinkan untuk Ditindik
Tahukah Anda bahwa tidak semua orang bisa ditindik? Nah, berikut ini adalah beberapa kondisi yang tidak disarankan untuk melakukan tindik:
-
Memiliki masalah dengan sistem kekebalan tubuh dan gangguan pendarahan
-
Menjalani kehamilan
-
Menderita diabetes
-
Mengonsumsi obat kortikosteroid dan pengencer darah
-
Memiliki alergi
Selain itu, orang yang memiliki masalah jantung juga disarankan untuk menghindari tindik, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi jantung. Orang yang ingin ditindik di area mulut harus memiliki kondisi gigi dan gusi yang sehat.
Anda dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membuat tindikan.
Kenali Berbagai Risiko Tindik
Sebagian besar tindikan pada daun telinga tidak menimbulkan masalah. Awalnya, area tindikan akan sedikit membengkak dan keluar sedikit cairan atau darah yang dapat pulih dengan sendirinya.
Sementara itu, tindikan pada tulang rawan telinga biasanya butuh waktu lebih lama untuk sembuh dan lukanya lebih sulit dibersihkan. Namun, tindikan di bagian tubuh mana pun sebenarnya berisiko menimbulkan bahaya berikut ini:
1. Infeksi
Penggunaan jarum suntik yang tidak steril dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi bakteri dan virus, seperti tetanus, hepatitis B dan hepatitis C, serta HIV.
Pada wanita, bila tindikan dilakukan di area puting, bisa berisiko mengalami kerusakan jaringan payudara dan berdampak pada terbatasnya kemampuan untuk menyusui.
Jika infeksi terjadi pada lidah, mulut, atau bibir yang diberi tindikan, bisa menyebabkan penderitanya sulit bernapas, mengunyah, menelan, dan berbicara.
Bila dibiarkan tanpa penanganan, infeksi bisa berkembang menjadi masalah yang serius dan bahkan membahayakan nyawa bila menyebar ke seluruh tubuh. Kondisi ini disebut sebagai sepsis.
Gejala sepsis dapat berupa demam, keluarnya cairan kekuningan atau nanah yang berbau busuk dari lubang tindikan (abses), bengkak dan kemerahan pada area tindikan, dan terasa sakit jika disentuh. Segera periksakan ke dokter bila Anda mengalami gejala tersebut.
Infeksi ringan biasanya dapat ditangani dengan mengompres bagian yang mengalami radang menggunakan air hangat yang diberi sedikit garam laut atau langsung mengoleskan salep antibiotik.
2. Luka
Baik pria maupun wanita, berisiko mengalami luka bila tindikan dilakukan di area kelamin. Selain itu, tindikan di area kelamin juga dapat merusak kondom saat berhubungan seksual, sehingga meningkatkan risiko kehamilan dan penyakit menular seksual.
Perhiasan yang dipasang di pusar juga dapat menyebabkan cedera atau iritasi karena mudah tersangkut baju atau seprai. Jika hal itu terjadi, proses pemulihan bisa berlangsung lama. Jaringan parut juga dapat timbul akibat robeknya kulit pada area tindikan.
3. Risiko lainnya
Tindik dapat menyebabkan kerusakan saraf dan pembuluh darah serta perdarahan. Anda juga bisa mengalami reaksi alergi pada kulit terhadap bahan perhiasan yang digunakan.
Selain itu, masalah gusi dan keretakan gigi juga bisa terjadi pada mereka yang ditindik di mulut atau bibir. Bahkan, tindikan di area mulut yang longgar juga berisiko tertelan.
Tindikan bisa berubah menjadi malapetaka jika Anda tidak mengikuti aturan kesehatan dan keamanannya. Bila Anda mengalami infeksi, luka, atau gejala lain setelah melakukan tindik, jangan mengabaikannya dan segera periksakan diri ke dokter agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.