Tokoh perlindungan anak yang cukup terkenal di Indonesia Arist Merdeka Sirait meninggal dunia pada usia 63 tahun di RS Polri Said Sukanto, Jakarta, pada Sabtu (26/8/2023) pagi pukul 09.00 WIB.
Arist Merdeka Sirait yang merupakan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) meninggal dunia karena mengalami komplikasi penyakit termasuk infeksi saluran kandung kemih.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulang-nya Ketua Komnas PA ini.
“Innalillahi wa innailaihi rojiun. Kami sangat berduka mendapat informasi Bang Arist Merdeka Sirait telah wafat,” kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar, Sabtu (26/8/2023).
Nahar mengungkapkan, Arist Merdeka Sirait merupakan tokoh masyarakat pelindung anak sejati, yang hingga akhir hayatnya terus melakukan upaya pemenuhan hak dan memberikan perlindungan anak, khususnya bagi anak-anak yang berhadapan dengan hukum.
Menurut Nahar, perjalanan hidup Arist Merdeka Sirait telah banyak menginspirasi lahirnya pelindung-pelindung anak di Indonesia.
“Perjuangan beliau telah banyak menginspirasi lahirnya pelindung-pelindung anak muda di Indonesia dan semoga amal kebaikannya diterima Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin,” kata Nahar.
Arist Merdeka Sirait dikenang sebagai pribadi yang sangat peduli perlindungan anak itu pergi setelah hari-hari terakhirnya beraktivitas dalam rangkaian Hari Anak Nasional.
Adik kandung Arist Merdeka Sirait, Agustinus Sirait mengatakan bahwa diagnosis medis menyebutkan beberapa bulan terakhir Arist bolak-balik masuk rumah sakit, meski sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit serius.
“Tiga periode masuk rumah sakit ini memang berdekatan dan yang dirasakan adalah sakit ketika buang air kecil. Dan dokter mendiagnosa ada infeksi saluran kandung kemih,” ujar Agustinus di RS Polri, Kramatjati Jakarta Timur.
Agustinus mengatakan bahwa sang kakak tidak pernah mengalami penyakit yang parah, kecuali beberapa tahun lalu pernah dilakukan prosedur operasi pemasangan ring pada jantungnya.
“Beliau ini nggak pernah sakit ya. Kecuali pasang ring jantung,” ungkapnya.
Agustinus menjelaskan hari-hari terakhir kakaknya. Selama beberapa bulan belakangan ini dia sudah bolak-balik masuk rumah sakit karena kondisi tubuhnya drop.
“Tiga kali masuk rumah sakit. Bulan lalu dirawat kurang lebih selama 10 hari, dinyatakan sembuh lalu pulang,” jelas Agustinus.
Setelah keluar dari rumah sakit usai dirawat 10 hari, Arist melanjutkan kegiatannya. Dia bahkan sempat mengikuti rangkaian acara Hari Anak Nasional di Semarang.
Tidak berhenti di situ, karena kesehatannya membaik, Arist bahkan sempat lanjut terbang ke Sumatera Utara masih dalam rangkaian perayaan Hari Anak Nasional. Tapi setelah itu kondisinya menurun lagi.
“Kemudian, sehabis mengikuti acara Hari Anak di Semarang, lanjut menemani Ibu Menteri PPA di Sumatera Utara dalam rangka hari anak juga, itu kemudian tiba-tiba jatuh sakit lagi,” tambah Agus.
Arist Merdeka Sirait dikenal sebagai sosok yang memperjuangkan hak-hak anak Indonesia. Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mewakili institusi Polri membenarkan itu.
“Polri turut berduka atas meninggalnya Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait. Selama ini Polri sering bekerja sama dengan Arist Merdeka Sirait guna mengungkap beberapa kasus dan memiliki komitmen yang sama dalam perlindungan terhadap anak,” katanya.
Sandi mengatakan Indonesia, khususnya Polri, sangat kehilangan atas meninggalnya Arist Merdeka Sirait. Dia mendoakan agar Arist Merdeka Sirait mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Rencananya, keluarga akan memakamkan Almarhum Arist di Porsea, Toba, Sumatera Utara. Jenazah lebih dulu disemayamkan di rumah duka RSPAD Gatot Subroto sebelum akhirnya dibawa terbang dan dimakamkan di tempat peristirahatan terakhirnya.