Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta penyelenggara pemilu agar tidak ragu melakukan tindakan terhadap peserta pemilu yang menggunakan politik identitas. Jokowi menegaskan, bahaya politik identitas bagi keutuhan negara dan jangan sampai diberi ruang.
“Kita tidak bisa bersantai-santai terhadap bahaya politik identitas, politisasi agama, politik SARA jangan berikan ruang apapun pada ini, karena sangat berbahaya. Bisa menjadi peluang bagi pihak lain untuk memecah belah keutuhan negara kita sebagai sebuah bangsa,” ujar Jokowi ketika menyampaikan pidato pada acara Konsolidasi Nasional Bawaslu, Sabtu (17/12/2022).
Jokowi juga mengatakan, salah satu faktor kerawanan di pemilu dan pilkada adalah politik identitas, politik SARA dan hoaks. Penyelenggara pemilihan umum harus hati-hati terkait hal itu.
“Kita ini terdiri dari beragam agama, suku, ras beragam. Jadi hati-hati kalau ada percikan kecil mengenai ini, segera diperingatkan, enggak usah ragu-ragu segera peringatkan, panggil sudah, pasti grogi,” katanya.
Jokowi juga meminta penyelenggara pemilu bekerja cepat dan responsif. Dan harus berpegang dalam koridor hukum.
“Merespon serta menyelesaikan pengaduan dengan cepat, menindak dan menyelesaikan berbagai pelanggaran dengan tegas, tidak usah ragu-ragu, tidak boleh ragu. Selalu berintegritas dan lakukan secara adil dan jangan memihak,” ujar Jokowi.