Jokowi Trauma Memiliki Juru Bicara, Pengamat: Sering Timbulkan Kontroversi

- Advertisement -
Pengamat menilai bahwa Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) trauma memiliki juru bicara. Hal itu ditandai bahwa Jokowi tak kunjung memikirkan pengganti Fadjroel Rachman yang kini menjadi Duta Besar Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan.

Fadjroel saat menjabat juru bicara Presiden Jokowi beberapa kali menimbulkan kontroversi. “Mungkin Pak Jokowi agak trauma dengan jubirnya yang kemarin, jadi daripada jubirnya kayak gitu sih mending gue sendiri deh, mungkin begitu,” ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo, Jumat (12/11/2021).

Kunto yakin kemampuan komunikasi Jokowi yang sudah terbukti efektif. “Dan bahkan juga mau di-doorstop oleh wartawan, jadi menurut saya itu peranan jubir jadi agak berkurang,” ungkapnya.

Namun, peran juru bicara presiden diperlukan untuk memberikan penjelasan terkait isu-isu sensitif terhadap lingkaran Istana Kepresidenan. “Memang betul ada mensesneg, ada seskab, tapi menurut saya ada jubir yang mewakili personal mewakili institusi presidensi itu yang penting,” katanya.

Posisi jubir presiden itu kata Kunto masih diperlukan untuk menyelaraskan komunikasi publik dari sejumlah kementerian atau lembaga pemerintahan yang berbeda. “Untuk kemudian publik tidak dibingungkan dengan komunikasi dari pemerintah,” ujarnya.

spot_img

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA