Ketergantungan pada gadget makin meningkat selama masa pandemi Covid-19, karena banyak orang melakukan segala kegiatan di rumah saja. Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga mengalami hal demikian.
Biasanya anak-anak bermain di luar rumah dengan teman-teman, kini berpindah ke gadget atau permainan elektronik lainnya.
Tak sedikit orangtua kebingungan harus melakukan cara apa untuk mengantisipasi ketergantungan tersebut. Tapi tahu nggak sih, dampak buruk gadget tak hanya memengaruhi mental dan fisik si kecil.
Perkembangan dan pertumbuhan anak bisa terganggu akibat ketergantungan pada gadget yang berlebihan. Penggunaan screen time yang terlalu lama pada anak mengakibatkan speech delay atau keterlambatan berbicara.
Dalam penelitian Pediatric Academic Societies Meeting pada 2017 di Toronto menemukan adanya kaitan antara gadget dengan speech delay.
Penelitian tersebut melakukan studi pada 894 anak antara usia 6 bulan dan 2 tahun dengan rentang waktu lebih dari 4 tahun dari 2011 sampai 2015.
Dari penilaian sekaligus rekaman orangtua membuktikan pada usia 18 bulan anak-anak memakai gadget setidaknya selama 28 menit per hari.
Karena itu, peneliti menyimpulkan semakin sering meningkatnya screen time dalam satu hari selama 20 menit, maka potensi sebanyak 49 persen anak mengalami keterlambatan bicara ekspresif seperti menggunakan suara dan kata sangat besar.
Meskipun begitu, screen time hanya berpengaruh pada keterlambatan bicara atau speech delay saja. Untuk masalah interaksi sosial, gerak tubuh atau bahasa tubuh tak memengaruhi sama sekali.
Rekomendasi screen time yang tepat
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan penggunaan gadget pada balita usia 18 bulan harus orangtua hindari, kecuali jika ada keperluan untuk melakukan video call dengan keluarga.
Sedangkan untuk rentang usia 18 sampai 24 bulan boleh menggunakan gadget asalkan kegiatan yang dilakukan menonton acara dengan edukasi tinggi. Sebab, ini bisa membantu proses perkembangan dan pertumbuhannya karena ketergantungan.
Seorang psikolog klinis dan asisten profesor di University of Calgary di Kanada, Sheri Madigan menyebutkan terdapat penelitian menonton konten pendidikan dapat mengimbangi screen time dan speech delay.
“Hal ini terjadi karena adanya interaksi saat menonton program. Contohnya seperti acara Sesame Street, anak bisa saja bertanya mengapa warna Elmo berwarna merah. Komunikasi ringan ini cukup membantu perkembangan anak dalam berbicara,” ujarnya melansir dari Healthline.
Kegiatan lain yang lebih bermanfaat
Jika ingin mengurangi ketergantungan pada gadget, sebaiknya cari kegiatan menyenangkan yang dapat memberikan manfaat pada anak sekaligus meningkatkan bonding.
Ada banyak kegiatan yang pada dasarnya bisa kamu lakukan, berikut beberapa diantaranya.
- Berenang.
- Membaca buku.
- Mewarnai.
- Belajar masak bersama.
- Bercocok tanam.
- Olahraga.
- Membersihkan rumah.
Jika anak mengalami speech delay padahal tidak menerapkan screen time, kamu perlu membawanya ke dokter untuk mengetahui apakah ada bahaya pada kesehatan anak.