Netizen ramai-ramai menyorot Ketua KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) Agung Suprio usai dirinya ‘kabur’ dari program Mata Najwa dan menyebut serial animasi Upin Ipin sebagai propaganda Malaysia. Kini Ketua KPI pun tengah jadi trending topic, Sabtu (11/9/2021).
Kaburnya Ketua KPI dari program yang tayang di Trans 7 setiap Rabu malam itu diungkap langsung oleh Najwa Shihab. Dia mengatakan Agung seharusnya sudah datang ke studio Mata Najwa untuk berdialog soal kasus pelecehan seksual yang terjadi di KPI.
Namun tiba-tiba Agung Suprio batal naik naik panggung dan meninggalkan studio Mata Najwa. “Ketua KPI tadi malam sudah hadir di studio Mata Najwa, bahkan sudah siap naik panggung tapi tiba-tiba menolak berdialog ketika pengacara MS, korban di KPI sedang berbicara dan langsung keluar meninggalkan studio,” tulis Najwa di akun Instagramnya.
Belum habis dibahas soal kabur dari Mata Najwa, Ketua KPI kembali jadi perbincangan hangat netizen setelah pernyataannya soal Upin dan Ipin sebagai propaganda Malaysia. Agung mengatakan Indonesia sudah terlalu banyak tontonan yang berasal dari luar negeri. Padahal menurutnya karya anak bangsa tidak kalah kualitasnya jika harus bersaing.
Menurutnya Korea Selatan adalah salah satu negara yang berhasil. Tayangan dari negara tersebut dinilai tidak cuma mampu menjadi idola di beberapa negara, tapi bahkan bisa mendatangkan warga dari negara lain untuk berkunjung.
Agung lalu menyinggung soal Upin Ipin. Dia menilai tayangan animasi tersebut salah satu bentuk propaganda Malaysia.
“Upin-Ipin itu bisa dikatakan propaganda, propaganda yang positif. Upin-Ipin itu bisa mengenalkan Malaysia atau citra Malaysia kepada dunia luar yang multikultural, sopan, ramah dan religius,” ujar Agung Suprio dikutip dari detikHOT.
“Ini yang ingin ditampilkan Malaysia kepada dunia luar.”
Hasilnya, Upin dan Ipin menurutnya mengubah pandangan negara-negara lain kepada Malaysia. Gara-gara itu juga Malaysia kini makin dikenal. “Negara-negara lain punya pandangan positif kepada Malaysia, sehingga bisa meningkatkan sektor pariwisata Malaysia, jadi banyak kemudian orang mancanegara yang datang ke Malaysia,” ungkapnya.
“Jadi propaganda itu di situ maksudnya.”
Meski pernyataan Agung soal Upin Ipin tidak bermaksud negatif, netizen sudah kadung jengkel dengan Ketua KPI. Apa lagi ada kabar korban pelecehan seksual dipaksa menandatangani surat damai oleh pelaku. Berikut sorotan para netizen di Tanah Air: