Untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit wajah, Anda bisa melakukan berbagai perawatan di klinik kecantikan. Di sini, Anda bisa menemukan banyak jenis perawatan yang sesuai dengan kebutuhan kulit, mulai dari mikrodermabrasi, chemical peeling, suntik botox dan filler, hingga terapi laser.
Beragam jenis perawatan wajah di klinik kecantikan memiliki cara kerja, fungsi, dan tujuan yang berbeda-beda serta efek sampingnya tersendiri. Selain itu, jenis perawatan kulit yang dilakukan juga akan disesuaikan dengan kondisi kulit wajah masing-masing pasien.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menjalani perawatan estetika di klinik kecantikan, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu informasi mengenai jenis prosedur, manfaat, serta risikonya.
Pilihan dan Risiko Perawatan Wajah di Klinik Kecantikan
Berikut adalah beberapa pilihan perawatan di klinik kecantikan beserta risikonya yang perlu Anda pahami:
Mikrodermabrasi
Mikrodermabrasi adalah prosedur perawatan wajah yang dilakukan dengan cara mengelupas jaringan kulit menggunakan alat khusus, sehingga sel-sel kulit wajah yang mati terangkat. Metode ini juga bertujuan untuk merangsang pembentukan jaringan kulit wajah yang baru dan sehat.
Mikrodermabrasi umumnya dilakukan untuk mengatasi beberapa masalah pada kulit, seperti kerutan, kulit kusam, bekas luka, serta bintik-bintik atau flek kehitaman akibat penuaan.
Prosedur mikrodermabrasi biasanya memakan waktu sekitar 20−30 menit. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Anda mungkin perlu melakukan perawatan ini hingga beberapa kali, sesuai anjuran dokter.
Chemical peeling
Perawatan ini bisa dilakukan untuk mengatasi masalah perubahan warna kulit atau warna kulit wajah tidak merata, misalnya flek atau bercak kehitaman di kulit. Selain itu, chemical peeling juga bisa dilakukan untuk membantu mengatasi jerawat.
Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan spons dan cairan kimia khusus untuk merangsang pengelupasan kulit. Dengan demikian, sel-sel kulit mati, debu, dan minyak berlebihan di wajah bisa terangkat. Chemical peeling juga dapat dilakukan untuk merangsang pembentukan jaringan kulit wajah baru yang sehat.
Meskipun hasilnya menjanjikan, ada risiko yang harus Anda ketahui. Perawatan ini bisa membuat kulit menjadi kering, iritasi, kemerahan, dan terasa perih. Pada kasus tertentu, chemical peeling juga bisa menyebabkan perubahan warna kulit wajah secara permanen dan terbentuknya luka parut.
Dermal fillers
Dermal filler adalah prosedur perawatan wajah yang dilakukan dengan cara menyuntikkan cairan khusus (fillers) pada bagian wajah tertentu. Prosedur ini umumnya dilakukan untuk menghilangkan bekas jerawat dan kerutan, membuat hidung tampak lebih mancung, serta membuat bibir dan pipi tampak lebih tebal dan merona.
Dalam prosesnya, dokter akan menyuntik bahan filler ke wajah pasien dan melakukan pijatan lembut. Perawatan ini bisa membutuhkan waktu sekitar 30 menit hingga 1 jam.
Selama 1 hari setelah perawatan, area yang terkena filler mungkin nampak bengkak dan kemerahan, tetapi kondisi umumnya akan membaik dengan sendirinya setelah beberapa hari.
Setelah mendapatkan suntikan filler, Anda dianjurkan untuk menghindari paparan sinar matahari, tidak mengonsumsi minuman beralkohol dan kopi, serta membersihkan wajah dengan lembut.
Suntik botox
Suntik botox merupakan salah satu prosedur estetika yang umum dilakukan untuk mengencangkan kulit dan menghilangkan kerutan. Botox atau botulinum toxin merupakan obat yang terbuat dari bakteri Clostridium botulinum.
Botox bekerja dengan cara memblokir sinyal dari saraf ke otot, sehingga otot akan melemah untuk sementara waktu dan membuat kerutan di kulit area penyuntikan berkurang atau bahkan hilang. Efektivitas suntik botox bisa bertahan hingga sekitar 3–6 bulan.
Meski cukup efektif dalam mengatasi masalah di kulit, suntik botox juga bisa menimbulkan beberapa efek samping, seperti nyeri, bengkak, atau memar di lokasi suntikan, sulit menggerakkan wajah, dan sakit kepala.
Laser resurfacing
Laser resurfacing merupakan prosedur perawatan kulit yang bertujuan untuk membantu mengurangi keriput, noda akibat penuaan, dan bekas jerawat. Prosedur ini dilakukan dengan 2 metode, yaitu dengan laser ablatif dan nonablatif.
Laser ablatif dilakukan dengan cara menghilangkan lapisan luar kulit (epidermis) dan memanaskan kulit bagian bawah (dermis) untuk merangsang pembentukan kolagen baru. Sementara itu, laser nonablatif dilakukan tanpa menghilangkan lapisan atas kulit dalam merangsang pertumbuhan kolagen.
Baik laser ablatif maupun nonablatif, keduanya tetap memiliki risiko efek samping, seperti perubahan warna kulit menjadi lebih gelap atau kemerahan, bengkak, dan gatal di area yang terkena laser.
Prosedur perawatan wajah di klinik kecantikan memang efektif dalam mengatasi berbagai keluhan di kulit wajah. Namun, Anda juga tetap perlu mempertimbangkan berbagai risiko efek samping yang bisa muncul dan biaya perawatan yang perlu dikeluarkan.
Oleh karena itu, bila Anda ingin melakukan perawatan kulit dan tubuh di klinik kecantikan, sebaiknya konsultasikan terlebih dulu dengan dokter kulit atau dokter kecantikan. Dengan begitu, dokter akan merekomendasikan penanganan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.