Komisi V DPR RI menggelar rapat kerja bersama Menteri Perhubungan RI, Rabu (6/11), dengan agenda utama membahas evaluasi pelaksanaan APBN 2024 hingga November, laporan hasil pemeriksaan semester II BPK RI tahun 2023, serta berbagai isu lainnya.
Dalam rapat tersebut, Fadholi, anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Nasdem yang mewakili Daerah Pemilihan Jawa Tengah I, menyampaikan kritik tajam terkait proyek jalur kereta api mangkrak di wilayah Tuntang.
Fadholi sebagai Komisi V DPR RI mengungkapkan kekesalannya terhadap lambannya progres proyek jalur kereta api Tuntang-Kedungjati. Ia menegaskan bahwa proyek tersebut telah mengakibatkan dampak sosial yang signifikan, seperti penggusuran rumah dan pasar, namun hingga kini belum ada tindak lanjut yang jelas.
“Yang terakhir saya hanya mengingatkan saja, satu saja, dimana saya sudah beberapa kali menyampaikan di dalam rapat tetapi tidak ada realisasi, terkait program perkeretaapian yang mangkrak,” ujar Fadholi dalam rapat Komisi V DPR RI.
Dijelaskan oleh Fadholi bahwa pembangunan jalur tersebut sempat menyebabkan perubahan fisik pada tanah yang kini menyerupai sungai, namun tak ada tindak lanjut apapun dari pihak terkait.
“Jalur kereta api dari Tuntang ke Kedungjati sudah banyak menggusur rumah, sudah menggusur pasar, bahkan dibuatnya tanah itu turun, seperti sungai begitu. Namun, sampai sekarang tidak tersentuh apapun dan sudah cukup lama sekali”, kata Fadholi.
Pada kesempatan yang sama Fadholi juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap respons Kementerian Perhubungan, terutama Direktorat Jenderal Perkeretaapian, yang dinilai lamban. “Saya sudah meminta kepada Dirjen Kereta Api atau perwakilannya untuk meninjau ke sana, karena itu adalah daerah dapil saya, tetapi tidak pernah ada respons”, tegasnya.
Rapat kerja tersebut menyoroti berbagai tantangan dalam sektor transportasi dan pengelolaan anggaran yang harus segera ditangani pemerintah. Menteri Perhubungan diharapkan segera merespons dan menyelesaikan persoalan terkait agar pembangunan infrastruktur transportasi dapat berjalan sesuai rencana, tanpa mengorbankan masyarakat terdampak.