Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendorong agar Kamar Dagang dan Industri (KADIN) menjadi sumber informasi paling update terhadap demand Sumber Daya Manusia (SDM) untuk dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja yang terus berubah akibat disrupsi teknologi.
Menurut LaNyalla, hal ini penting dilakukan agar kita tidak mengulang kesalahan politik kebijakan yang tidak tepat akibat minimnya suplai data dan informasi yang akurat dari lapangan.
“Selain itu, hal ini juga terjadi karena kurang luwesnya program kebijakan dan penyesuaian regulasi pemerintah untuk mengantisipasi perubahan yang cepat di era disrupsi ini,” kata LaNyalla dalam sambutannya pada acara “Halal bihalal dan Kick Off KADIN Capacity Development” KADIN Provinsi Jawa Timur di Hotel Grand Dafam Signature Surabaya, Jumat (5/5/2023) malam.
Pada kesempatan itu, secara khusus LaNyalla juga meminta kepada Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK)
sebagai koordinator dari Kementerian Pendidikan, agar memberikan ruang yang semakin luas dan kemudahan kepada lembaga pendidikan, khususnya SMK dan Politeknik serta Perguruan Tinggi untuk melakukan perubahan dan penyesuaian kurikulum.
Tanpa penyesuaian kurikulum yang luwes, LaNyalla menilai hal ini akan menjadi hambatan bagi Lembaga Sertifikasi Profesi yang setiap waktu meningkatkan tolok ukur materi ujian kompetensi.
“Kita sudah menghadapi era disrupsi teknologi yang sangat cepat. Akan sangat berat tantangan bagi kita untuk membangun SDM di tengah ancaman teknologi Automasi dan Artificial Intelligent yang akan menggantikan manusia di beberapa sector pekerjaan,” ujar LaNyalla.
Senator asal Jawa Timur itu menyitir data dari World Statistics. Dalam 10 tahun terakhir, kata LaNyalla, persentase pekerja profesional di Indonesia masih di kisaran angka 4,90 persen. Sementara tenaga teknisi profesional di angka 2,40 persen.
“Padahal profesi tersebut adalah profesi yang relatif dapat bertahan di era disrupsi teknologi. Artinya, human development untuk mewujudkan human capital menghadapi tantangan yang tidak mudah, apalagi dengan orientasi sesuai kebutuhan Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja masa depan,” jelas LaNyalla.
LaNyalla optimistis kegiatan yang diinisiasi KADIN Jatim akan mempercepat pembangunan SDM yang unggul. Apalagi, kepengurusan KADIN Jatim hari ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur Jatim. Ia percaya akan menjadi pilot project KADIN Capacity Development, utamanya dalam upaya membangun SDM.
Berangkat dari hal ini, LaNyalla meyakini Indonesia akan menjadi negara yang kuat dan menjadi sentral dunia, apabila kita mengoptimalkan keunggulan komparatif yang kita miliki, yakni sektor pangan, yang terdiri dari pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan, serta keanekaragaman hayati hutan dan pariwisata, selain sumber daya mineral dan gas.
“Indonesia masa depan harus menjadi negara yang menjamin harapan hidup penduduk bumi, melalui lumbung pangan dan air, serta oksigen untuk paru-paru dunia. Roadmap ini tentu membutuhkan leadership yang kuat dan berani untuk melakukan koreksi atas arah kebijakan ekonomi nasional. Termasuk melakukan koreksi atas mazhab ekonomi dan sistem bernegara yang kita anut saat ini,” tegas LaNyalla.
Hadir pada kesempatan itu Menteri Koordinator PMK Profesor Muhadjir Effendy, Ketua Umum KADIN Indonesia yang diwakili Profesor Muliaman Hadad, Deputi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Modernisasi Beragama Kemenko PMK Prof Warsito, Asisten Deputi Pendidikan Vokasi dan Pendidikan Tinggi Kemenko PMK, Asril dan Gubernur Jawa Timur yang diwakili Sekda Adhy Karyono.
Hadir pula Ketua BNSP Indonesia Kunjung Masehat, Ketua Umum KADIN Jawa Timur Adik Dwi Putranto, Perwakilan KADIN Jerman, GIZ dan IHK Trier, Para pengurus Asosiasi Dunia Usaha dan Industri Jawa Timur, Para Rektor, Direktur Poltek dan Kepala SMK di Jawa Timur serta sejumlah tamu undangan lainnya.