Sebagian besar kawasan di Kota Padang diguyur hujan deras yang mengakibatkan longsor kembali terjadi di sekitaran Sitinjau Lauik.
Longsoran material bebukitan berupa tanah dan bebatuan tersebut terjadi pada Rabu (16/11) sekitar pukul 16.00 WIB.
Menurut informasi yang dihimpun, peristiwa ini terjadi di sekitaran kawasan perbatasan antara Kota Padang dengan Kabupaten Solok.
Salah seorang pengendara, Romi (39) tahun, material longsoran bebatuan menutup sebagian akses jalan.
Akibatnya pengendara yang datang dari arah Padang maupun Solok tak bisa melewati kawasan tersebut.
“Alhasil, antrian kendaraan tak terelakkan. Sebab di antara material yang menutup jalan, hanya ruas untuk motor saja yang bisa lewat,” jelasnya.
Pada Katasumbar, Romi menjelaskan, hujan yang mengguyur kawasan Sitinjau Lauik sangat deras.
Tak cuma itu, hujan juga membuat area jalan tertutup kabut. “Jadi jarak pandang terbatas. Pengendara yang mengantri di dekat longsoran harus menyalakan lampu,” katanya.
“Tujuannya agar pengendara yang dari Solok bisa melihat keberadaan mobil yang sedang mengantri di bawah,” jelasnya.
Senada dengan Romi, pengendara lain Benny (26) tahun mengaku sudah satu jam terjebak dalam antrian akibat longsor tersebut.
Ia tidak bertindak apa-apa lantaran antrian kendaraan dari arah Padang cukup panjang dan memadati ruas jalan.
“Ya mau tidak mau harus menunggu. Sudah sejam ini berdiam dalam mobil,” tuturnya.
Romi saat memberikan keterangan pada Katasumbar, ia berada di sekitaran Panorama 2. Dari lokasi itu, ia bisa melihat bahwa jarak antrian kendaraan sudah panjang.
“Tidak tahu ekor antrian kendaraan ini dimana. Tapi sepertiniya sudah beringsut. Sebab kabarnya warga mulai membersihkan material longsoran.”
“Katanya sih bisa lewat tapi dengan sistem buka tutup. Tapi saya tidak yakin ini bertahan lama mengingat hujan masih sangat deras,” tandasnya. (Kay)